Perlukah Tes Antibodi untuk Deteksi Tingkat Kekebalan Tubuh setelah Vaksin Covid-19?

Selasa, 07 September 2021 | 08:02 WIB
Perlukah Tes Antibodi untuk Deteksi Tingkat Kekebalan Tubuh setelah Vaksin Covid-19?
Ilustrasi virus corona Covid-19, tes antibodi (Pixabay/Coyot)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah orang yang suntik vaksin Covid-19 mengalami peningkatan. Tapi, munculnya sejumlah varian virus corona Covid-19 telah menimbulkan kekhawatiran karrena diduga kebal terhadap vaksin Covid-19.

Meskipun vaksin Covid-19 telah diuji secara klinis dan terbukti mengurangi penularan serta tingkat keparahan infeksi penyakit. Tapi, tingkat perlindungan yang diberikan vaksin Covid-19 bisa mengalami penurunan.

Sehingga dilansir dari Times of India, kekebalan yang menurun itu menempatkan seseorang rentan terinfeksi virus corona Covid-19. Karena itu, banyak orang yang sudah suntik vaksin Covid-19 penuh disarankan melakukan tes antibodi.

Tes antibodi atau tes serologi menentukan protein IgG dan IgM yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Virus Corona Varian Delta atau MU, Mana Paling Menular dan Mematikan?

Tes antibodi ini juga menentukan tingkat kekebalan protektif yang mungkin dimiliki seseorang, sehingga menjadi sarana yang digunakan untuk memeriksa seberapa terlindunginya mereka.

Perlu dipahami pula bahwa vaksin Covid-19 bukanlah obat untuk mengatasi infeksi virus corona Covid-19.

Melainkan, vaksin Covid-19 bekerja untuk mengurangi risiko infeksi, tingkat keparahan infeksi dan penularan virus corona selama kekebalannya masih ada.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Artinya, vaksin Covid-19 memang tidak benar-benar melindungi kita seumur hidup. Sesuai beberapa temuan dan bukti klinis yang tersedia, kekebalan yang dihasilkan dari vaksin Covid-19 berbeda dari kekebalan alami secara substansial.

Kekebalan dari suntik vaksin Covid-19 bisa menurun pada 90-120 hari setelah vaksinasi penuh. Hal ini menyiratkan bahwa seseorang yang telah mengembangkan kekebalan puncak bisa mengalami penurunan antibodi dalam beberapa bulan setelah vaksinasi.

Baca Juga: Ilmuwan Ciptakan Alat Tes Covid-19 dari Air Liur untuk Deteksi Varian Delta

Penurunan antibodi juga bisa diperparah dengan munculnya sejumlah varian virus corona, seperti varian Delta yang bisa kebal terhadap antibodi yang dibangun oleh vaksin Covid-19.

Meskipun penurunan antobodi mungkin tidak terlalu signifikan, tapi ini tetap menimbulkan kekhawatiran.

Dalam hal ini, melakukan tes antibodi pada beberapa minggu pertama setelah vaksinasi penuh bisa menjadi pendekatan yang sangat baik, terutama bagi Anda yang rentan terinfeksi virus corona Covid-19.

Meskipun Anda mungkin belum mendapatkan suntikan penguat vaksin Covid-19, tapi mengetahui hasil tes antibodi bisa membantu mengidentifikasi orang yang berisiko tinggi terinfeksi dan butuh perlindungan tambahan atau tidak.

Tes antibodi ini juga bisa membantu mengidentifikasi dan memberikan gambaran mengenai tindakan pencegahan tambahan yang diperlukan.

Karena, orang dengan immunocompromised atau penyakit penyerta parah mungkin tidak memiliki jumlah antibodi yang efisien setelah vaksinasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI