Suara.com - India melaporkan kematian perdana karena virus Nipah di tahun 2021, saat negara tersebut terseok-seok menanggulangi pandemi Covid-19.
Korban anak-anak berusia 12 tahun merupakan warga Negara Bagian Kerala. Pelacakan kontak telah dilakukan, dengan 158 orang diketahui pernah melakukan kontak.
Menurut Menteri Kesehatan Kerala, Veena George, 158 orang yang melakukan kontak dengan korban telah diidentifikasi.
"Dua pekerja medis yang melakukan kontak dengan anak laki-laki berusia 12 tahun itu mengalami gejala terinfeksi virus. Salah seorang di antaranya merupakan pekerja staf di Kozhikode Medical College Hospital dan satu lagi anggota staf di rumah sakit swasta di Kozhikode, tempat korban menjalani perawatan," kata George kepada media.
![Ilustrasi kelelawar. [Kelelawar].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/08/13/89795-ilustrasi-kelelawar.jpg)
"Teridentifikasi 158 orang yang melakukan kontak dengan anak tersebut, dan 20 dari mereka masuk dalam daftar kontak utama (kategori sangat berisiko). Ke-20 orang ini akan dirawat di rumah sakit Medical Collage," ucapnya.
Departemen Kesehatan telah memperingatkan distrik Kozhikode, Kannur dan Malappuram, selain mendirikan ruang kontrol Nipah di Kozhikode.
Pejabat mengatakan satu bangsal di fakultas kedokteran itu dijadikan bangsal khusus Nipah. Pasien yang positif akan ditempatkan di satu lantai, sementara pasien bergejala akan dirawat di lantai lain bangsal itu.
George mengatakan kepada media bahwa daerah tempat tinggal korban dinyatakan sebagai zona pengekangan.
Berbagai lansiran menyebutkan daerah itu telah ditutup dan fasilitas lain di sekitarnya juga dikunci.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Turun, India Khawatir Bakal Hadapi Gelombang Ketiga
Sampel dari remaja yang meninggal pada Minggu pagi itu dikirim ke Institut Virologi Nasional di Pune dan hasil tesnya menunjukkan bahwa ia positif terinfeksi Nipah.