Ahli Forensik Ungkap Kelainan Saipul Jamil Bukan Pedofilia dan Berita Kesehatan Lainnya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 06 September 2021 | 20:29 WIB
Ahli Forensik Ungkap Kelainan Saipul Jamil Bukan Pedofilia dan Berita Kesehatan Lainnya
Ekspresi bahagia Pedangdut Saipul Jamil saat meninggalkan Lembaga Permasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (2/9/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli forensik menyebut Saipul Jamil bukan pedofilia tapi ephebophilia menjadi berita kesehatan menarik paling banyak dibaca hari ini, Senin (6/9/2021).

Ada juga Malaysia yang iri dengan Indonesia terkait penurunan kasus Covid hingga wacana vaksin dosis ketiga untuk lansia.

Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini:

1. Bukan Pedofilia, Ahli Psikologi Forensik Ungkap Istilah yang Tepat Untuk Saipul Jamil

Baca Juga: Video Saipul Jamil Ngomong 'Hap' saat Diinterogasi Polisi Viral Lagi

Terdakwa kasus suap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Saipul Jamil, menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (31/7).
Terdakwa kasus suap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Saipul Jamil, menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (31/7).

Sebutan pedofilia untuk Saipul Jamil ternyata kurang tepat secara ilmu psikologis. Saipul Jamil memang telah terbukti melakukan pelecehan seksual kepada anak di bawah 18 tahun.

Namun, korban berjenis kelamin laki-laki itu juga diketahui telah memasuki masa pubertas. Dikutip dari Alodokter, masa pubertas pada laki-laki bisa terjadi antara usia 12-16 tahun. 

Baca selengkapnya

2. Malaysia "Iri" Kasus Covid-19 Indonesia Cepat Turun, Epidemiolog: Datanya Tak Valid

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Rata-rata kasus harian Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir telah kembali di bawah 10 ribu. Jumlah itu turun drastis dibandingkan saat periode Juli, di mana kasus harian tembus hingga lebih dari 50 ribu infeksi.

Baca Juga: Anggota DPR: Tonton Saipul Jamil di TV Berdampak Korban Makin Trauma

Namun penurunan kasus harian itu dibilang cepat dan mengherankan bagi Malaysia yang saat ini masih mengalami lonjakan kasus dengan laporan harian lebih dari 20 ribu kasus. 

Baca selengkapnya

3. Saipul Jamil Muncul TV, Menteri PPPA: Tayangan Harus Beri Pesan Pencegahan Kekerasan Anak

Saipul Jamil tampil perdana di TV usai bebas penjara. [Hops.id]
Saipul Jamil tampil perdana di TV usai bebas penjara. [Hops.id]

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga ikut mengkritik tindakan salah satu stasiun televisi yang menayangkan Saipul Jamil usai bebas dari penjara.

Bintang meminta agar setiap media, termasuk media penyiaran, tidak melakukan glorifikasi terhadap seseorang pelaku pelecehan seksual, meskipun figur tersebut adalah selebriti.

Baca selengkapnya

4. Lansia yang Dapat Vaksin Sinopharm Disarankan Dapat Booster Dosis Ketiga

Seorang staf medis mengambil sampel vaksin COVID-19 nonaktif di sebuah pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. China telah menyetujui dua kandidat vaksin COVID-19 nonaktif untuk uji klinis. Dua kandidat vaksin tersebut dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan di bawah China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Research and Development Co.Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing. ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras.
Seorang staf medis mengambil sampel vaksin COVID-19 nonaktif di sebuah pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. China telah menyetujui dua kandidat vaksin COVID-19 nonaktif untuk uji klinis. Dua kandidat vaksin tersebut dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan di bawah China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Research and Development Co.Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing. ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras.

Produsen vaksin terkemuka China China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm, telah mengajukan saran tentang booster penguat vaksin Covid-19 kepada otoritas China yang relevan.

Dilansir dari Global TImes, Chen Kun, seorang pejabat CNBG, mengatakan bahwa disarankan agar kelompok tertentu seperti orang tua dan beberapa karyawan industri jasa harus menerima suntikan booster enam sampai 12 bulan setelah suntikan kedua.

Baca selengkapnya

5. Varian Mu Mengintai, Ahli Virologi Bandingkan Tingkat Penularannya Dengan Varian Delta

Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)
Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)

Sejumlah negara di dunia mengumumkan munculnya COVID-19 varian Mu. Apakah bakal lebih berbahaya daripada varian Delta yang kini merajalela?

Menjawab pertanyaan ini, ahli virologi Universitas Udayana Bali Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan bahwa penyebaran virus COVID-19 varian MU tidak secepat penyebaran varian delta.

"Bisa dilihat daya sebar varian MU tidak secepat varian delta. Justru varian delta ini lebih cepat dari MU. Selain itu, belum ada bukti apakah lebih ganas MU daripada delta atau sebaliknya," kata Prof Kade Mahardika dilansir ANTARA.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI