Suara.com - Harapan hidup pasien kanker prostat bisa lebih lama 10 tahun jika deteksi dini dilakukan secepat mungkin. Kanker prostat termasuk salah satu kanker terbanyak pada pria di dunia.
Sayangnya, kebanyakan para penderita kanker prostat datang dalam kondisi stadium lanjut. Padahal, 99 persen pasien kanker prostat yang didiagnosa dan mendapat pengobatan pada stadium dini bisa meningkatkan angka harapan hidup juga kualitas hidup cukup baik.
Diakui Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM Dr. dr. Irfan Wahyudi, Sp.U (K), fasilitas deteksi dini kanker prostat memang belum optimal di Indonesia.
“Salah satu tahapan penting dalam memulai tatalaksana kanker prostat adalah deteksi dini dan ini harus dilakukan sesegera mungkin. Pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini, ternyata memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun mencapai di atas 90 persen," kata dokter Irfan dalam webinar daring, Senin (6/9/2021).
Baca Juga: Tergolong Kanker Ginjal Ganas, Kenali Faktor Risiko Karsinoma Sel Ginjal
Harapan hidup akan menurun hingga 50 persen apabila kanker prostat baru ditemukan pada stadium lanjut, lanjut dokter Irfan.
Di Indonesia sendiri, saat ini terdapat cukup banyak angka kejadian kasus kanker prostat baru yang ditemukan dalam stadium lanjut. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya program deteksi dini yang lebih baik dan efisien.
"Tercatat, menurut beberapa publikasi terakhir menunjukkan, kebanyakan pasien datang pada saat stadium 4. Kebanyakan dari mereka datang atau terdiagnosa pada usia 60-79 tahun," ujarnya.
Mengingat pentingnya edukasi tentang kanker prostat di Indonesia, Prostate Cancer Awareness Month dari FKUI-RSCM-RSUI serta didukung PT Astellas mengampanyekan gerakan #kenaliprostatmu.
Kampanye itu bertujuan untuk mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan pentingnya deteksi dini serta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat meningkatkan harapan hidup pasien kanker prostat.
Baca Juga: Keluar Keringat Saat Malam Hari, Waspadai Tanda Kanker Darah
"Gerakan kenali prostatmu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk peduli terhadap penyakit ini sekaligus segera melakukan deteksi dini jika mencurigai adanya gejala tertentu pada pria," pungkasnya.