Amerika Serikat Gunakan Vaksin Pfizer Sebagai Penguat, Moderna Bagaimana?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 06 September 2021 | 18:45 WIB
Amerika Serikat Gunakan Vaksin Pfizer Sebagai Penguat, Moderna Bagaimana?
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Pfizer yang akan disuntikkan ke warga di Puskesmas Pekayon, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/8/2021). ANTARA FOTO
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat tetap akan melaksanaan pemberian vaksin penguat alias dosis ketiga, meski mendapat kritik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka dari AS, mengatakan vaksin Pfizer akan digunakan sebagai penguat. Namun untuk vaksin Moderna, ia menyebut masih akan membutuhkan waktu lebih lama.

Dalam acara Face The Nation yang disiarkan CBS, Fauci menjawab alasan Presiden Joe Biden ngoto memberikan vaksin penguat.

Sementara Pfizer-BioNTech telah mengajukan data penting mengenai dosis penguat kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), ujarnya, Moderna belum merampungkan proses tersebut.

Baca Juga: Mengapa Orang Asia Lebih Suka Parkir Mundur? Penjelasannya Begini

Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci [AFP]
Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci [AFP]

Fauci berharap izin bisa diberikan terhadap kedua vaksin tersebut, ketika vaksinasi dengan dosis penguat diluncurkan. Namun jika proses Moderna belum selesai sebelum 20 September, dosis penguat Moderna akan diberikan kemudian.

Moderna dan FDA belum membalas surat elektronik untuk berkomentar.

Melalaui pernyataan yang dirilis pada Rabu (1/9), Moderna menyatakan telah "berinisiatif mengajukan" data dosis penguat vaksin buatannya kepada FDA.

Bagaimana --atau bahkan apakah-- pemberian dosis penguat perlu diberikan muncul sebagai masalah yang pelik pada saat COVID-19 terus membunuh orang-orang di seluruh dunia yang tidak divaksin.

Pada Agustus, pemerintahan Biden mengumumkan bahwa otoritas akan menawarkan dosis penguat kepada warga Amerika mulai 20 September.

Pengumuman Biden itu mengambil alih proses yang biasanya diputuskan oleh FDA dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), kata beberapa mantan dan anggota aktif panel penasihat CDC dan ilmuwan FDA kepada Reuters.

Para ilmuwan masih memperdebatkan tentang seberapa banyak imunitas bisa ditingkatkan oleh dosis penguat, juga apakah seluruh warga Amerika harus mendapatkan vaksin berikutnya, ketimbang mereka yang sangat berisiko mengalami penyakit parah.

Fauci menekankan bahwa kedua vaksin penguat dianggap aman, namun bahwa FDA dan pejabat-pejabat lainnya akan mempelajari data untuk memastikan aspek tersebut.

Baca Juga: Empat Orang Tewas dalam Insiden Penembakan di Perumahan Lakeland, Florida

"Ketika berurusan dengan langkah untuk membuat masyarakat Amerika menerima layanan penanganan, perlu dipastikan bahwa Anda benar-benar yakin," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI