Penelitian: Paparan Polusi Udara Tingkatkan Risiko Keparahan Covid-19

Senin, 06 September 2021 | 17:00 WIB
Penelitian: Paparan Polusi Udara Tingkatkan Risiko Keparahan Covid-19
Ilustrasi polusi udara. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang yang biasa terpapar polusi udara lebih berisiko mengalami Covid-19 parah. Hal ini dinyatakan oleh para peneliti dari Imperial College London.

Melansir dari Independent, para peneliti dari Imperial College London telah menemukan hubungan antara paparan udara yang tercemar dan seberapa sakit mereka jika mereka tertular Covid-19.

Mereka menemukan bahwa paparan polusi udara sebelum pandemi tidak hanya meningkatkan risiko seseorang memerlukan rawat inap jika mereka tertular virus, tetapi juga meningkatkan risiko sakit akibat penyebab apapun.

"Kita sudah tahu bahwa polusi udara terkait dengan penyakit yang mengubah hidup, seperti kanker, penyakit paru-paru, dan asma. Tetapi sampai sekarang penelitian yang ada sering kali mengabaikan peran polusi udara dalam penyakit menular seperti pneumonia, bronkitis, dan yang terbaru Covid-19," ujar Walikota London, Sadiq Khan.

Baca Juga: 12 Warga Banda Aceh Terdeteksi Covid-19 Varian Delta

"Tinjauan baru yang dipimpin oleh para peneliti Imperial ini memperjelas bahwa mengatasi polusi udara adalah bagian penting dalam membangun ketahanan kita terhadap Covid-19 dan infeksi sejenisnya," tambahnya. 

Ilustrasi polusi udara di Cina. [AFP]
Ilustrasi polusi udara. [AFP]

Profesor Paul Plant, wakil direktur Kesehatan Masyarakat Inggris untuk London, menyambut baik temuan tinjauan tersebut.

"Kualitas udara yang buruk terutama mempengaruhi orang-orang yang lebih rentan terhadap gangguan pernapasan termasuk mereka yang memiliki penyakit jantung dan paru-paru, anak-anak dan orang tua, dan memperburuk ketidaksetaraan kesehatan," ujar Plant. 

"Meningkatkan kualitas udara sangat penting untuk mengurangi dampak kesehatan dari polusi udara di seluruh London dan akan membantu orang hidup lebih lama, hidup lebih sehat di luar pandemi," tambahnya. 

Baca Juga: Enam RS Rujukan di Kota Bandung Sudah Tak Rawat Pasien COVID-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI