Malaysia "Iri" Kasus Covid-19 Indonesia Cepat Turun, Epidemiolog: Datanya Tak Valid

Senin, 06 September 2021 | 13:08 WIB
Malaysia "Iri" Kasus Covid-19 Indonesia Cepat Turun, Epidemiolog: Datanya Tak Valid
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rata-rata kasus harian Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir telah kembali di bawah 10 ribu. Jumlah itu turun drastis dibandingkan saat periode Juli, di mana kasus harian tembus hingga lebih dari 50 ribu infeksi.

Namun penurunan kasus harian itu dibilang cepat dan mengherankan bagi Malaysia yang saat ini masih mengalami lonjakan kasus dengan laporan harian lebih dari 20 ribu kasus. 

Anggota parlemen Malaysia Lim Kit mengatakan, meskipun populasi Indonesia lebih besar, tetapi telah berhasil mengurangi tingkat infeksinya jauh lebih cepat daripada Malaysia.

Ia mempertanyakan, bisakah Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin melakukan hal serupa. 

Baca Juga: Virolog: Belum Ada Bukti Varian MU Lebih Ganas Daripada Varian Delta

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

“Bisakah menteri kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia telah mengurangi kasus baru Covid-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia, bahkan kurang dari setengahnya?” kata Lim dikutip dari Malay Mail.

Meski demikian, penurunan kasus harian Covid-19 di Indonesia sebenarnya dinilai masih belum valid secara epidemiologis. Hal itu lantaran jumlah testing per 1.000 penduduk setiap minggu yang masih rendah.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan, jumlah testing hanya didominasi wilayah Jabodetabek. Sehingga angka secara nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi di satu wilayah tersebut.

"Kontribusi testing masih lebih banyak dari Jabodetabek. Maka kalau Jabodetabek turun, ya nasional juga turun karena dominasinya di situ," kata Dicky kepada suara.com, Senin (6/9/2021). 

Ia menyampaikan bahwa sebenarnya bukan hanya Malaysia yang mempertanyakan cepatnya penurunan kasus harian Covid-19 di Indonesia. Namun sayangnya, kondisi wabah virus Corona di Indonesia yang tidak valid menjadi sulit dijelaskan.

Baca Juga: Permintaan Epidemiolog PPKM Diperpanjang Hingga Akhir September, Varian Delta Masih Ganas

"Hukum biologi itu jelas. Selalu ada penjelasan logis secara ilmiah. Sayangnya dalam konteks Indonesia masih banyak yang belum bisa kita jelaskan. Karena keterbatasan minimnya data yang disebabkan 3T minim," ucapnya.

Dicky juga menekankan bahwa penurunan paparan infeksi Covid-19 di Indonesia saat ini masih belum ideal jika program 3T (testing, tracing, dan treatment) masih rendah. Justru Indonesia masih berpotensi alami lonjakan kasus gelombang ketiga pada Oktober mendatang.

Di sisi lain, Satgas Penanganan Covid-19 mengaminkan penurunan jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia. 

Juru bicara Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, penurunan jumlah infeksi saat ini merupakan kontribusi dari peran banyak pihak dalam mengendalikan pandemi Covid-19, baik dari masyarakat maupun pemerintah di tiap daerah. 

"Selain itu, koordinasi yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah juga terus terjalin sehingga kebijakan di tingkat nasional dapat dijalankan dengan baik hingga di daerah," ucap Wiku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI