Sering Sulit Menolak dan Berkata Tidak, Bisa Jadi Kamu People Pleaser, Apa Itu?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 06 September 2021 | 11:25 WIB
Sering Sulit Menolak dan Berkata Tidak, Bisa Jadi Kamu People Pleaser, Apa Itu?
Ilustrasi menolak (unsplash/@isaiahrustad)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang seringkali sulit untuk bisa menolak dan berkata tidak saat mendapat tawaran atau ajakan dari orang lain.

Penting untuk diingat bahwa meski berbuat baik kepada orang lain itu perlu, tapi kamu juga perlu tahu batasan. Bisa jadi, kamu juga termasuk dalam people pleaser

Apa itu people pleaser? People pleaser adalah seseorang yang selalu berusaha untuk membuat orang lain senang, meskipun membuang-buang waktu atau energi yang dimilikinya.

“Biasanya, hal ini muncul karena kepercayaan diri yang rendah. Faktornya ada banyak, mulai dari trauma sampai orang tua yang menuntut anaknya untuk menjadi pribadi yang membanggakan,” jelas Ni Made Putri Ariyanti, M.Psi., Psikolog.

Baca Juga: Melihat Proses Pemotongan Bangkai Angkot di Depok

Psikolog dari aplikasi konsultasi psikologi Riliv tersebut menjelaskan lebih lanjut kalau people pleasing dapat memunculkan rasa frustrasi, karena orang-orang yang memanfaatkan people pleaser tidak menyadari pengorbanan yang diberikan. Berikut ini ciri people pleaser lainnya. 

Sering meminta maaf, meski tidak salah

Ilustrasi minta maaf. (Elements Envanto)
Ilustrasi minta maaf. (Elements Envanto)

Tiada hari berlalu tanpa kamu meminta maaf. Bahkan, kamu selalu siap untuk disalahkan, meskipun itu sebenarnya adalah kesalahan orang lain.

Kamu berpikir, lebih baik meminta maaf daripada mendapati orang lain memusuhimu, atau bahkan membencimu.

Memerlukan validasi dari orang lain

Baca Juga: Viral Kisah Wanita Tidak Tidur Selama 40 Tahun, Ternyata Ini Penyebabnya

Kamu percaya kalau kamu hanya pantas disukai oleh seseorang kalau kamu telah memberikan semua yang kamu miliki kepadanya.

Karena kamu takut akan penolakan, kamu pun berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan pujian dan persetujuan dari orang tersebut.

Merasa bersalah setelah melakukan sesuatu

Menjadi people pleaser artinya berkata “ya” pada setiap kesempatan, atau melakukan segala hal yang diminta orang lain terhadapmu.

Misalnya, kamu tidak ingin pergi ke sebuah acara, tetapi kamu tetap datang. Akhirnya, kamu merasa bersalah karena membuang-buang waktumu, padahal kamu bisa mengisinya dengan me-time.

Lalu, bagaimana cara berhenti menjadi people pleaser?

Menolak dengan sopan Ajakan Teman dan Berikan Alasan yang Jelas

Sebelum katakan "tidak mau", mungkin menjadi penting untuk perlu menyadari kondisi diri.

Penting menyadari apa penyebab kita ingin menyenangkan orang lain dan menetapkan batasan dengan mengetahui apa yang diinginkan dan tidak diinginkan, apa yang disuka dan tidak disuka.

Saat mengatakan tidak mau, perlu diberikan penjelasan namun jangan berlebihan. Untuk menghindari menyakiti perasaan orang lain, bisa diawali dengan pujian dan akhiri dengan terima kasih, seperti "Terima kasih sudah mengajak aku, sayangnya aku tidak bisa hadir, tapi lain kali beritahu aku ya."

Meminta maaf dengan sungguh-sungguh

Jangan meminta maaf hanya karena kamu ingin merasa lebih baik mengenai dirimu sendiri. Permintaan maaf tidak ada artinya kalau tidak sungguh-sungguh. Alih-alih mengatakan “maaf” saja, kamu dapat meminta maaf dengan:

“Maaf, saya janji tidak akan melakukannya lagi.”

“Maaf, saya merasa tidak enak sekali.”

“Maaf, saya malu terhadap diri saya sendiri.”

Temukan validasi dari dirimu

Berhentilah mencari validasi dan apresiasi dari orang lain, karena kamu hanya perlu menemukannya dari dalam dirimu sendiri.

Lakukan aktivitas yang membuatmu merasa senang karena mencapai sesuatu. Bersenang-senanglah bersama teman-temanmu tanpa harus melakukan sesuatu untuk mereka.

Yang terpenting, nikmati kebahagiaan yang kamu rasakan tanpa merasa bersalah. Kalau kamu merasa senang, kamu tidak perlu menyenangkan orang lain.

People pleasing dapat berasal dari trauma atau pola masa kecil yang telah ada sejak lama. Jika kamu merasa butuh untuk segera menyelesaikan permasalahan ini, maka kamu bisa segera konsultasi dengan psikolog seperti di Riliv.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI