Suara.com - Bayi yang alami kemerahan di kulit tidak selalu menunjukkan reaksi alergi atau pun gejala penyakit. Terutama pada bayi yang baru lahir.
Dokter Spesialis anak prof. Dr. Zakiudin Munasir, Sp.A., menjelaskan bahwa kemerahan pada kulit bayi maupun anak bisa disebabkan karena fisiologis ataupun patologis.
"Kalau yang fisiologis itu wajar-wajar saja, lumrah. Misalnya kalau itu terjadi terutama pada bayi baru lahir, muncul kemerahan entah di kening bahkan di seluruh tubuh. Itu bisa hilang sendiri," kata dokter Zakiudin dalam siaran langsung Instagram bersama Primaku, Minggu (5/9/2021).
Kulit kemerahan pada bayi baru lahir biasanya disebabkan karena suatu reaksi adaptasi terhadap lingkungan, jelas dokter Zakiudin. Tubuh bayi butuh adaptasi karena selama di dalam rahim, ia tidak merasakan kedinginan maupun kepanasan. Hanya kehangatan dari suhu ibunya.
Baca Juga: Jangan Lakukan 5 Kesalahan Memakai Masker agar Tidak Cepat Tua
"Begitu dia keluar, bertemu dengan lingkungan yang tidak biasa, maka dia akan bereaksi kulitnya jadi berwarna merah. Itu dibiarkan saja tidak usah diberi terapi apapun nanti akan hilang sendiri," ucapnya.
Berbeda lagi dengan kulit kemerahan akibat patologis yang bisa disebabkan karena penyakit infeksi dan noninfeksi.
Perbedaannya, kemerahan fisiologis, bayi tidak akan merasakan gejala apapun, seperti gatal dan demam. Sedangkan kemerahan akibat patologis kemungkinan besar menimbulkan gejala lain.
"Kalau memang bayinya terlihat gelisah, gatal, mungkin itu suatu alergi," ucapnya.
Namun, menurut dokter Zakiudin, kemerahan patologis seringkali disalah artikan dengan dermatitis atopik. Lantaran kondisi pipi bayi yang muncul kemerahan kasar dan disangka eksim. Sehingga pengobatan yang diberikan tidak sesuai.
Baca Juga: Tak Hanya Wajah, Lutut Juga Butuh Dirawat!
"Jadi dikasih obat steroid malah semakin parah. Itu sebetulnya semacam acne neonatorum, jerawat pada bayi, itu juga bisa terjadi," ujarnya.