Suara.com - Anggota Parlemen Malaysia Lim Kit heran dengan penanganan Covid-19 di Indonesia di mana kasus positif hariannya turun lebih cepat. Lim mengatakan, meskipun populasi Indonesia lebih besar, tetapi telah berhasil mengurangi tingkat infeksinya jauh lebih cepat daripada Malaysia.
Ia mempertanyakan, bisakah Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin melakukan hal serupa. Malaysia telah mengalami lonjakan kasus sejak bulan lalu, di mana tingkat rata-rata kasus harian lebih dari 20.000 kasus selama lebih dari empat minggu terakhir.
“Bisakah menteri kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia telah mengurangi kasus baru Covid-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia, bahkan kurang dari setengahnya?” kata Lim dikutip dari Malay Mail.
“Ini bukan mencari-cari kesalahan tetapi mencari cara untuk meningkatkan penanganan kita terhadap pandemi Covid-19 sehingga memenangkan perang melawannya,” imbuh pemimpin Democratic Action Party (DAP) itu.
Baca Juga: Selain Ganjil Genap, Satgas Covid-19 Bubarkan Kerumunan di Puncak Bogor
Menurut Lim, vaksinasi saja tidak akan membantu menyelesaikan masalah Covid-19 di Malaysia. Ia mencatat bahwa Malaysia saat ini menjadi salah satu negara dengan penanganan wabah virus Corona terburuk di dunia.
Kasus baru di negeri Jiran tersebut telah mencapai 572,43 per satu juta penduduk. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia yang 37,40 per satu juta penduduk, Filipina 126,95 per satu juta penduduk, dan Myanmar 61,27 per satu juta penduduk.
Malaysia juga mencapai puncak angka kematian Covid-19 dengan 8,48 jiwa per satu juta orang. Vietnam berada di urutan kedua dengan 8,19. sementara kematian harian per satu juta orang di Indonesia adalah 2,36 jiwa, menurut situs Our World in Data.
Lim memprediksi, Malaysia masih akan alami lonjakan kasus positif dan kematian harian.
“Kami akan memecahkan angka dua juta untuk total kumulatif kasus Covid-19 dan memecahkan angka 20.000 untuk kematian akibat Covid-19 ketika kami merayakan Hari Malaysia ke-58 pada 16 September 2021,” tambahnya.
Baca Juga: RUU PDP Dapat Memperkuat Keamanan Digital di Indonesia
Pemerintah Malaysia telah dikritik habis-habisan terkait penanganan Covid-19 yang dilakukan akibat lonjakan kasus harian yang mencapai lebih dari 20 ribu.
Lim mengatakan, dia telah lama meminta pemerintah untuk tidak terus lakukan lockdown ketat dan mulai membuka bisnis sesuai dengan tujuan "hidup bersama Covid-19" daripada menjadi "nol Covid". Sebagai gantinya, melakukan pembatasan pergerakan yang ditargetkan.
“Ini adalah keburukan yang harus kita atasi karena ini adalah angka yang tidak terbayangkan bagi Malaysia ketika pandemi Covid-19 dimulai 20 bulan yang lalu,” ucap Lim.