Fauci: Varian Mu Virus Corona Berpotensi Bisa Menghindari Antibodi yang Ada

Minggu, 05 September 2021 | 07:33 WIB
Fauci: Varian Mu Virus Corona Berpotensi Bisa Menghindari Antibodi yang Ada
Ilustrasi Covid-19 [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Varian virus corona yang disebut dengan varian Mu mungkin dapat menghindari antibodi yang ada, termasuk yang berasal dari vaksin. Varian ini sedang diawasi ketat oleh pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS).

"Varian ini belum banyak muncul di Amerika Serikat pada saat ini, tetapi Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS menganggapnya sangat serius," ujar Dr. Anthony Fauci, Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS.

"Kami mengawasinya dengan sangat cermat, tetapi varian ini sama sekali tidak mendekati menjadi dominan, seperti yang Anda tahu, Delta lebih dari 99 persen dominan," imbuhnya. 

Dia mencatat bahwa varian Mu secara teknis dikenal sebagai B.1.621. Varian ini memiliki mutasi yang menunjukkan kemampuan akan menghindari antibodi tertentu.

Baca Juga: Duh, Mayoritas Warga Jawa Barat Alami Tekanan Psikis dan Cemas karena Pandemi COVID-19

“Ini kebanyakan data laboratorium in vitro,” jelas Fauci.

Minggu ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Mu sebagai varian yang menarik. Mereka mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah varian dapat menghindari antibodi yang ada.

Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)


Mu pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021.

"Mu bertanggung jawab atas gelombang ketiga infeksi virus corona di Kolumbia dari April hingga Juni," kata pejabat kesehatan Kolombia Marcela Mercado. Dia mengatakan ada hampir 700 kematian per hari selama gelombang varian Mu. Namun kurang dari 30 persen warga Kolumbia divaksinasi penuh.

"Meskipun prevalensi global varian Mu di antara kasus berurutan telah menurun dan saat ini di bawah 0,1 persen, prevalensi di Kolombia (39 persen) dan Ekuador (13 persen) secara konsisten meningkat," menurut WHO.

Baca Juga: Langgar Prokes dan PPKM, Aparat Bubarkan Pesta Pernikahan di Medan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI