Pandemi Covid-19 Hambat Pengendalian Tuberkulosis di Indonesia

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 04 September 2021 | 19:05 WIB
Pandemi Covid-19 Hambat Pengendalian Tuberkulosis di Indonesia
Tuberkulosis (TBC) masih jadi beban di Indonesia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengendalian tuberkulosis (TBC) di Indonesia saat ini tengah mengalami tantangan, akibat pandemi Covid-19 yang tidak berkesudahan.

Indonesia sebagai salah satu negara dengan beban TBC tertinggi dunia, merasakan betul bagaimana pengendalian TBC terhambat akibat rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang dipenuhi pasien Covid-19.

"Jadi selama pandemi ini seakan penyakit TBC bukan menjadi prioritas, karena dokter paru pun merawat juga pasien Covid-19, rumah sakit penuh dengan pasien Covid-19," tutur Prof Tjandra Yoga Aditama, Guru Besar Fakultas Kedokteran Indonesia, dalam Kongres Nasional XVI PDPI 2021, Sabtu (4/9/2021).

TBC memang masih menjadi penyakit menular dengan tingkat kematian tinggi di Indonesia. Diperkirakan, 11 orang meninggal dunia karena TBC setiap jamnya.

Baca Juga: Fokus Pengendalian Covid di Sisa 1 Tahun Masa Jabatan, Anies: Itu Masalah Paling Mendasar

Ilustrasi tuberkulosis. (Shutterstock)
Ilustrasi tuberkulosis. (Shutterstock)

Oleh karena itu, pengendalian TBC perlu dilakukan secara komprehensif. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga organisasi profesi penting demi tercapainya target eliminasi TBC.

"Targetnya Indonesia eliminasi TBC pada tahun 2030. Tentunya untuk mewujudkan target ini bukan tanpa tantangan," papar dr Siti Nadia, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dari Kementerian Kesehatan.

Pada kesempatan yang sama, dr Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan peran dokter paru dalam pengendalian TBC tidak hanya mengobati pasien.

Dokter paru menurutnya juga memiliki peran untuk melakukan penyuluhan kesehatan, menjembatani komunikasi sektor kesehatan pusat dan daerah, serta terus melakukan riset, penelitian, dan kajian lapangan yang nantinya dipublikasi ilmiah.

"PDPI sebagai organisasi yang yang beranggotakan dokter di bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi selalu memiliki komitmen dalam menangani permasalahan di bidang respirasi termasuk dalam rangka penanggulangan TBC dengan berperan aktif dalam promotif, preventif dan penanganan kasus-kasus TBC sesuai dengan pengobatan standar," urainya.

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Sebut ada 66 Kasus TBC Baru selama 3 Bulan Terakhir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI