Coki Pardede Masukkan Narkoba Lewat Anus, Ini Tinjauannya dari Sisi Kesehatan

Sabtu, 04 September 2021 | 10:36 WIB
Coki Pardede Masukkan Narkoba Lewat Anus, Ini Tinjauannya dari Sisi Kesehatan
Coki Pardede. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fakta baru kasus penyalahgunaan narkoba komika Coki Pardede terungkap. Coki dikatakan polisi menggunakan narkotika jenis sabu melalui lubang anus atau metode anal.

“Yang bersangkutan (Coki Pardede) menyampaikan juga lewat anal,” ujar Kombes Pol Deonijiu De Fatima, Kapolres Tangerang Kota di Polres Tangerang Kota, Jumat, 3 September 2021.

Metode memasukan narkoba lewat anus dianggap sebagai hal tabu dan kurang populer. Namun menurut situs rehabilitasi narkoba Amerika, Rehab Center, memasukan obat seperti narkoba melalui lubang anus punya efek yang lebih cepat dan efisien untuk menyebar ke seluruh tubuh.

Memasukan obat melalui lubang anus ini dalam istilah medis dikenal dengan metode rektal. Meski memberikan reaksi yang lebih cepat, namun memiliki waktu puncak atau durasi efek yang lebih pendek dibanding melalui metode lainnya.

Ilustrasi narkoba yang dimasukkan Coki Pardede lewat anus. (Pixabay/B-A)
Ilustrasi narkoba yang dimasukkan Coki Pardede lewat anus. (Pixabay/B-A)

Dijelaskan juga lewat metode tabu ini, pengguna narkotika bisa menghindari efek yang tidak diinginkan melalui pemberian oral (diminum lewat mulut), seperti mual.

Sama seperti mengonsumsi alkohol, metode ini juga membuat pengguna narkotika terhindar dari efek napas bau usai mengonsumsi obat atau alkohol, dan mendambakan perasaan rileks dan tenang yang lebih cepat, meskipun waktunya hanya sesaat.

Ini juga menjadi tren populer di kalangan remaja pengguna narkotika di Amerika, selain efeknya yang cepat tapi juga sekaligus bisa menyembunyikan sementara jejak bekas suntikan, karena tidak menggunakan jarum suntik secara langsung ke kulit.

Namun, bukan berarti mengonsumsi narkoba secara rektal tidak menimbulkan efek samping. Itulah mengapa dokter juga tidak sembarangan melakukan pemberian obat dengan metode ini, dan memerlukan resep secara khusus.

Apalagi jika alat memasukan obat narkoba tidak steril, efek ini juga bisa merusak jaringan membran kulit anus, dan menyebabkan infeksi apalagi orang dengan kondisi tertentu seperti diare persisten, trombosit darah rendah, sirkulasi darah buruk, hingga penyakit anorektal.

Baca Juga: MLI dan Muslim Tahu Coki Pengguna Sabu, Terbongkar Gara-gara Ini

Bahkan metode ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit menular seksual (PMS), bagi orang yang kerap melakukan aktivitas seks anal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI