Satgas COVID-19 Ungkap Strategi Utama Perubahan Perilaku di Masa Pandemi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 03 September 2021 | 19:54 WIB
Satgas COVID-19 Ungkap Strategi Utama Perubahan Perilaku di Masa Pandemi
Ilustrasi perubahan perilaku masyarakat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perubahan perilaku dengan mengedepankan gaya hidup sehat menjadi salah satu elemen penanganan pandemi COVID-19.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dr. Sonny Harry B. Harmadi menjelaskan strategi perubahan perilaku di masyarakat.

Caranya, melalui sosialisasi pengetahuan yang jelas untuk membentuk kontrol internal dan eksternal.

"Prasayarat awal adalah memberikan pengetahuan yang jelas dengan pesan yang jelas kepada setiap individu," kata Sonny, dilansir ANTARA.

Baca Juga: Satgas COVID-19: 60 Persen Masyarakat Melakukan Protokol Kesehatan dengan Sadar

Perubahan perilaku membutuhkan proses, jelas Sonny, tapi situasi saat ini sedang berkejaran dengan waktu karena dalam situasi krisis akibat pandemi COVID-19.

Karena itu Satgas Penanganan COVID-19 berusaha membangun kontrol internal setiap orang untuk mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Pengetahuan yang jelas dapat membentuk kontrol secara internal.

Namun, kontrol internal tersebut tidak cukup karena adanya risiko komformitas ketika berada di dalam lingkungan yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Makanya kita bangun yang namanya kontrol eksternal dengan memberikan pengetahuan, intervensinya tidak secara individual tetapi dalam konteks keluarga dan komunitas," tegasnya.

Hal itu karena kontrol eksternal dalam keluarga dan komunitas penting untuk membangun kesamaan persepsi norma baru yang harus dilaksanakan dalam menghadapi pandemi dan memutus mara rantai penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Sentil Jokowi Berkali-kali Picu Kerumunan Warga, Refly Harun: Luar Biasa

Sonny mengatakan bahwa internalisasi nilai-nilai dalam bentuk pengetahuan dibangun dengan cara sosialisasi berulang yang dapat mendorong kebiasaan baru.

"Strategi intervensi kami tidak hanya kepada individu tetapi juga kepada keluarga, komunitas dan institusi," tutup Sonny.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI