Selandia Baru Klaim Mampu Putuskan Rantai Penularan Varian Delta, Bagaimana Caranya?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 03 September 2021 | 18:25 WIB
Selandia Baru Klaim Mampu Putuskan Rantai Penularan Varian Delta, Bagaimana Caranya?
Kota Auckland, Selandia Baru. (ANTARA/HO-APEC Secretariat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Selandia Baru melaporkan jumlah kasus baru Covid-19 yang menurun drastis dibandingkan dengan beberapa hari terakhir.

Bahkan, Direktur Kesehatan Masyarakat Dr Caroline McEnlay dalam konferensi pers mengaku Selandia Baru sudah berhasil memutuskan rantai penularan Covid-19 varian Delta yang sempat merajalela.

Laporan Kementerian Kesehatan menyebut hanya 28 kasus baru COVID-19 pada Jumat (3/9/2021).

Selandia Baru mengatakan 27 kasus baru terjadi di Auckland dan satu di Wellington.

Baca Juga: Banyak Mendapat Kritis Soal Penanganan Pandemi Covid-19, Perdana Menteri Jepang Mundur

Jumlah pada Jumat lebih rendah dari 49 kasus baru yang dilaporkan pada Kamis dan 75 pada hari sebelumnya.

"Sementara musim gugur menggembirakan, kami sadar wabah ini dapat berdampak panjang ...," katanya, melansir ANTARA.

“Kita berhasil memutus mata rantai penularan,” tegasnya lagi.

Kecuali beberapa kasus pada bulan Februari, Selandia Baru sebagian besar telah bebas dari virus corona sampai varian Delta mendorong Perdana Menteri Jacinda Ardern untuk memerintahkan "lockdown" cepat bulan lalu.

Sekitar 1,7 juta orang di kota terbesar Auckland masih berada dalam penguncian level 4 yang ketat.

Baca Juga: Muhadjir Effendy Sesalkan Dugaan Data Sertifikat Vaksin Jokowi Bocor: Harusnya Tak Terjadi

Pembatasan telah dilonggarkan di seluruh negara tetapi sekolah dan kantor serta kafe, restoran, dan semua tempat umum tetap tutup. Sebagian besar warga Selandia Baru telah diminta untuk tinggal di dalam rumah.

Penguncian dan penutupan perbatasan internasional sejak Maret 2020 telah dilakukan untuk mengekang COVID-19, sebagian besar membebaskan kegiatan sehari-hari dari pembatasan.

Tetapi pemerintah menghadapi pertanyaan atas peluncuran vaksin yang tertunda yang telah membuat sebagian besar populasi terpapar wabah varian terbaru.

Lebih dari seperempat dari 5,1 juta penduduk Selandia Baru telah divaksinasi lengkap, laju paling lambat di antara negara-negara kaya dalam Organisasi Negara untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Selandia Baru telah mencatat 3.372 kasus COVID-19 sejak pandemi dimulai dan 26 kematian terkait.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI