Diabetes Bisa Sebabkan Sakit Perut, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jum'at, 03 September 2021 | 15:25 WIB
Diabetes Bisa Sebabkan Sakit Perut, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi sakit perut. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gaya hidup yang sehat adalah kunci menjaga diabetes tetap terkontrol. Karena kondisi ini bisa menyebabkan sejumlah penyakit, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai.

Penderita diabetes bisa mengalami perubahan pada usus atau saluran pencernaannya. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menyebabkan sakit perut.

Mengubah kebiasaan diet adalah perubahan pertama yang dilakukan seseorang ketika mereka didiagnosis menderita diabetes.

Penderita biasanya disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan kaya serat, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayuran.

Baca Juga: Ahli Temukan Varian Virus Corona Baru yang Disebut C12, Seberapa Mematikan?

Serat dari makanan ini bisa menambahkan kalori yang tidak diinginkan dan membantu meningkatkan kadar kolesterol abnormal. Tapi, banyak serat juga bisa menyebabkan perut kembung dan penuh gas yang juga bisa menyebabkan sakit perut.

Karena itu, tidak disarankan untuk menambah asupan serat mendadak. Meningkatkan asupan serat secara bertahap adalah cara terbaik untuk menghindari sakit perut, gas dan kembung.

Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)
Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)

Beberapa obat resep yang digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada diabetes tipe 2 juga bisa menggerakkan usus.

Para ahli menyarankan untuk memulai dengan dosis rendah dan perlahan-lahan meningkatkannya berdasarkan resep dokter.

Metformin adalah obat khusus diabetes tipe 2 yang bisa menyebabkan perut mulas, mual atau diare.

Baca Juga: Seberapa Efektif Tes Antigen untuk Deteksi Virus Corona Covid-19?

Ada 5 sampai 10 persen orang yang tidak bisa mentolerir obat tersebut, sehingga obat ini bisa menyebabkan diare dan ketidaknyamanan pada perut.

Namun dilansir dari Times of India, biasanya oba ini dimulai dengan dosis rendah dan meningkat selama beberapa Minggu sesuai kebutuhan.

Obat suntik untuk diabetes yang terbaru, agonis GLP-1 Byetta dan Victoza juga dapat menyebabkan mual dan muntah.

Jadi, penderita disarankan memulai dosis yang lebih rendah dan naik secara bertahap.

Hal ini diperlukan karena agonis GLP-1 bisa membantu memperlambat pengosongan lambung yang dapat menyebabkan perasaan kenyang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI