Pertama Kali, Thailand Gabungkan Vaksin Sinovac dan Vaksin AstraZeneca!

Jum'at, 03 September 2021 | 13:28 WIB
Pertama Kali, Thailand Gabungkan Vaksin Sinovac dan Vaksin AstraZeneca!
Ilustrasi vaksin Covid-19, vaksinasi (pexels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Thailand menggunakan vaksin AstraZeneca sebagai suntikan kedua bagi mereka yang mendapatkan suntikan pertama vaksin Sinovac dari China. Menteri Kesehatan Thailand mengatakan ratusan pekerja medis sudah menerima suntikan gabungan dari kedua vaksin Covid-19 tersebut.

Anutin Charnvirakul, Menteri Kesehatan Thailand mengatakan suntikan gabungan antara vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca ini bertujuan memberikan orang-orang perlindungan terhadap varian Delta dan membangun kekebalan yang lebih tinggi.

"Kami berusaha meningkatkan perlindungan terhadap varian Delta dan membangun kekebalan tingkat tinggi terhadap penyakit ini," kata Anutin Charnvirakul dikutip dari Forbes.

Karena itu, pekerja medis Thailand yang sudah vaksin Sinovaf juga akan diberikan suntikan vaksin mRNA, dari vaksin Pfizer maupun Moderna untuk meningkatkan kekebalan mereka.

Baca Juga: Ahli Temukan Varian Virus Corona Baru yang Disebut C12, Seberapa Mematikan?

Keputusan ini muncul sehari setelah kementerian kesehatan Thailand mengumumkan bahwa ratusan pekerja medis yang sudah vaksinasi lengkap menggunakan vaksin Sinovac terinfeksi virus corona Covid-19.

Kementerian Kesehatan Thailand melaporkan bahwa 1 perawat sudah meninggal dunia dan pekerja medis lainnya dalam kondisi kritis akibat virus corona Covid-19, meskipun sudah suntik vaksin Sinovac.

Insiden tersebut menambah kekhawatiran atas kemanjuran vaksin Sinovac dari China, terutama efektivitasnya dalam melawan varian Delta yang menular.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac. Karena, tingkat kemanjuran vaksin Sinovac mencapai 51 persen.

Artinya, tingkat kemanjuran vaksin Sinovac telah melebihi ambang batas yang ditentukan WHO untuk vaksin Covid-19, yakni 50 persen. Walaupun, selisihnya hanya 1 persen.

Baca Juga: Seberapa Efektif Tes Antigen untuk Deteksi Virus Corona Covid-19?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI