Temuan ini mengungkapkan bahwa pasien yang tertular virus corona memiliki risiko 15 persen lebih tinggi menderita penyakit ginjal, 30 persen berisiko terkena cedera ginjal akut, dan 215 persen berisiko terkena penyakit ginjal stadium akhir.
Penyakit ginjal stadium akhir biasanya merupakan hasil akhir dari penyakit ginjal yang sudah berlangsung lama. Terkadang, kondisi ini diikuti dengan gagal ginjal akut.
Sementara itu, besarnya dampak virus corona Covid-19 pada ginjal masih belum jelas. Beberapa peneliti berspekulasi bahwa organ tersebut lebih rentan terhadap virus karena reseptornya yang memungkinkan virus menempel, menyerang dan membuat salinan.
Reseptor serupa telah ditemukan di paru-paru dan jantung. Karena itulah, organ-organ tersebut paling utama yang terserang virus corona Covid-19.
Di sisi lain, masalah ginjal setelah infeksi virus corona Covid-19 juga disebabkan oleh rendahnya kadar oksigen dalam darah.

Teori ketiga menunjukkan bahwa respons imun terhadap virus corona Covid-19 pada beberapa orang bisa memicu badai sitokin, yakni protein kecil yang membantu sel berkomunikasi ketika sistem kekebalan menangkis infeksi.
Masuknya protein ini secara mendadak bisa menyebabkan peradangan parah dan menghancurkan jaringan ginjal. Karena itu, sangat penting mendeteksi terjadinya disfungsi ginjal dan segera mengobatinya sebelum masalahnya berkembang.
"Berdasarkan penelitian kami, sangat penting menyediakan layanan kesehatan ini pada pasien Covid-19 yang sembuh," jelasnya.
Baca Juga: Ahli Temukan Varian Virus Corona Baru yang Disebut C12, Seberapa Mematikan?