Vaksin Merah Putih Ditargetkan Kantongi Izin Edar Darurat pada Medio 2022

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 03 September 2021 | 02:11 WIB
Vaksin Merah Putih Ditargetkan Kantongi Izin Edar Darurat pada Medio 2022
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mendukung riset baterai kendaraan listrik di Indonesia. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan izin edar darurat penggunaan Vaksin Merah Putih ditargetkan dapat diperoleh pada pertengahan 2022.

"Secara riil kemungkinan akan siap mendapat izin edar darurat pertengahan tahun 2022," kata Handoko di Jakarta, Kamis (2/9/2021).

Handoko menuturkan progres pengembangan Vaksin Merah Putih yang paling cepat saat ini adalah yang dikerjakan oleh tim dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang bekerja sama dengan PT Bio Farma, dan tim dari Universitas Airlangga yang bekerja sama dengan PT Biotis.

Eijkman mengembangkan bibit vaksin berbasis sub-unit protein rekombinan, sementara Universitas Airlangga mengembangkan bibit vaksin berbasis virus yang dimatikan atau diinaktivasi.

Baca Juga: BRIN: Integrasi 4 LPNK Tak Ganggu Kinerja Periset

Handoko menekankan target utama pengembangan vaksin bukan untuk "juara" efikasi. Selama memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu efikasi di atas 50 persen, maka vaksin sudah bisa dipakai.

BRIN fokus mendukung dan memfasilitasi periset dan mitra industri untuk mencapai target terbukti secara ilmiah dan memenuhi standar regulasi dari otoritas, sehingga siap dihilirkan oleh industri terkait.

Oleh karena itu, pengembangan Vaksin Merah Putih harus mampu memenuhi standar regulator dan mendapatkan izin edar darurat seperti vaksin yang lain. Dengan demikian, Vaksin Merah Putih dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Untuk mendukung pengembangan Vaksin Merah Putih, BRIN fokus membangun fasilitas animal Biosafety Level 3 (BSL-3) untuk primata skala besar, dan fasilitas good manufacturing practice (GMP) untuk produksi terbatas kandidat vaksin berbagai platform untuk kebutuhan uji praklinis dan uji klinis.

Fasilitas animal-BSL-3 berfungsi sebagai sarana untuk pembuktian keamanan dan khasiat kandidat vaksin dan berbagai obat yang dikembangkan. [Antara]

Baca Juga: Semua LPNK Terintegrasi ke dalam BRIN sejak 1 September 2021

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI