Suara.com - Virus Corona varian delta mendominasi hampir separuh tes sekunsing Covid-19 Indonesia. Satgas Penanganan Covid-19 menyampaikan, sejak tahun 2020 hingga 1 September 2021, tes sekuensing telah dilakukan pada 5.790 sampel.
Dari jumlah tersebut ditemukan 2.323 di antaranya merupakan virus varian of consern.
"Jumlah tersebut terdiri dari varian Alpha yaitu 64 kasus, Beta 17 kasus, Delta 2.242 kasus," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 prof. Wiku Adisasmito, Kamis (2/9/2021).
Mengingat jumlah kasus positif selama Agustus masih lebih tinggi dibandingkan gelombang pertama pada Januari lalu, Wiku mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap penularan virus Corona terutama varian delta yang lebih cepat menular.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 2 September: Positif 430, Sembuh 837, Meninggal 10
"Varian Delta yang masih menjadi variant of consern saat ini yang paling banyak ditemukan di Indonesia dibandingkan varian lain," ucap Wiku.
Selain untuk menekan jumlah kasus, kewaspadaan terhadap paparan virus juga patut dilakukan agar pelaksanaan kegiatan sosial ekonomi saat ini bisa berjalan dengan aman dan baik.
"Selain itu kita memerlukan pendekatan khusus yang berfokus pada penurunan angka kematian. Kematian yang tinggi disebabkan oleh beberapa hal di antaranya rumah sakit yang penuh, alat-alat yang tidak tersedia di tempat rujukan, tidak adanya tempat isolasi terpusat, adanya tempat isolasi terpusat tapi tidak dimanfaatkan dengan baik, atau bisa karena penanganan warga yang terkena Covid-19 tidak dilakukan dengan segera," papar Wiku.
Meski begitu, Wiku menyampaikan bahwa kasus aktif selama Agustus memang sudah turun drastis jika dibandingkan dengan bulan Juli. Di mana kasus aktif di akhir Agustus berjumlah 196.281 atau 4,8 persen. Sedangkan pada Juli kasus aktif mencapai lebih dari 500 ribu kasus.
Baca Juga: Distribusi Belum Merata, 75 Persen Penduduk Amerika Latin dan Karibia Belum Divaksinasi