Suara.com - Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) mengkritisi distribusi vaksin Covid-19 yang belum merata, sementara negara-negara maju malah memberikan dosis ketiga.
Melansir ANTARA, PAHO mengatakan tiga perempat alias 75 persen orang di kawasan Amerika Latin dan Karibia belum sepenuhnya divaksinasi.
Ini berbanding terbalik dengan di Amerika Serikat dan Kanada di mana mayoritas warga telah divaksin.
Direktur PAHO Carissa Etienne menekankan ketidaksetaraan dalam akses untuk mendapatkan vaksin di kawasan Amerika Latin yang telah dilanda pandemi secara tidak proporsional, dengan korban jiwa akibat COVID-19 hampir sepertiga dari jumlah kematian di dunia.
Baca Juga: Anies Beri Beasiswa untuk Anak dari Nakes yang Gugur Akibat COVID-19 hingga Rp 20 Juta
"Kami membutuhkan lebih banyak sumbangan vaksin," kata Etienne dalam sebuah pengarahan dari Washington.
Dia mengimbau negara-negara di seluruh dunia dengan dosis vaksin berlebih untuk segera membagikannya dengan kawasan itu untuk menyelamatkan nyawa.
Sementara kekurangan vaksin terjadi di sebagian besar negara, lebih dari setengah populasi Amerika Serikat dan lebih dari 60 persen penduduk Kanada, Chile, dan Uruguay telah divaksin sepenuhnya.
Wilayah Amerika Latin membutuhkan tambahan 540 juta dosis vaksin COVID untuk memastikan bahwa setiap negara dapat mencakup setidaknya 60 persen dari populasinya, kata Etienne.
"Cara terbaik untuk melindungi diri dari varian-varian virus corona yang mengkhawatirkan, seperti varian Delta, adalah memastikan lebih banyak orang di mana-mana divaksin sepenuhnya," ujar Etienne menekankan.
Baca Juga: Update Penanganan Covid-19 di Indonesia Kamis, 2 September 2021
PAHO melaporkan bahwa infeksi COVID-19 melonjak lagi di Amerika Utara dan tingkat rawat inap di kalangan anak muda dan orang dewasa di bawah usia 50 tahun lebih tinggi pada hari-hari ini daripada sebelumnya selama pandemi.
Wabah COVID-19 semakin cepat menyebar di beberapa negara Amerika Tengah, terutama Kosta Rika dan Belize, menurut PAHO.
Di kawasan Karibia, Jamaika mencatat angka kematian COVID tertinggi yang pernah ada ketika seluruh rumah sakit di negara itu mencapai kapasitas penuh.
Di Amerika Selatan, angka kasus infeksi corona menurun, kecuali di Venezuela, di mana tingkat kasusnya stabil. Sementara di Suriname penularan virus corona meningkat selama empat minggu berturut-turut.