Penyakit Sapi Gila Serang Brasil, Apa Saja Dampak dan Bahayanya?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 02 September 2021 | 16:31 WIB
Penyakit Sapi Gila Serang Brasil, Apa Saja Dampak dan Bahayanya?
Ilustrasi sapi. (Dok: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Brasil melaporkan kasus penyakti sapi gila pertama dalam 2 tahun. Apa itu penyakit sapi gila? Apakah berbahaya untuk manusia?

Melansir ANTARA, informasi tentang penyakit sapi gila didapatkan Reuters dari sumber industri yang minta dirahasikan namanya. Diduga, penyakti sapi gila menyerang sapi yang ada di peternakan Negara Bagian Minas Gerais.

Menurut kementerian, penyelidikan semacam itu biasa dilakukan dan pihaknya berjanji akan langsung mengumumkan temuan mereka begitu penyelidikan selesai.

Kemungkinan ini adalah kasus pertama sejak Mei 2019, ketika pemerintah Brazil melaporkan kejadian kasus penyakit sapi gila "atipikal" (tidak biasa) pada salah satu hewan di Negara Bagian Mato Grosso.

Baca Juga: Pura-Pura Bisa Menjualkan, Warga Tanjungsari Bawa Kabur 5 Sapi Senilai Ratusan Juta

Saat itu kementerian menyebutkan penyakit sapi gila atau bovine spongiform encephalopathy (BSE) ditemukan pada sapi berusia 17 tahun. Mereka menambahkan bahwa tidak ada bagian dari hewan itu yang masuk ke dalam rantai makanan.

Sumber itu mengatakan bukti menunjukkan kasus saat ini juga termasuk atipikal, seperti yang terdeteksi pada seekor sapi yang lebih tua pada 2019.

Apa itu penyakit sapi gila?

Penyakit sapi gila menjadi salah satu penyakit hewan yang bisa menular ke manusia.

Laman Alodokter menyebut pada manusia, penyakit sapi gila dikenal dengan istilah variant Creutzfeldt-Jakob Disease (vCJD). Penularan penyakit sapi gila ke manusia biasanya terjadi akibat mengonsumsi daging sapi yang terjangkit BSE.

Baca Juga: Cegah Perubahan Iklim, Profesor LIPI Sarankan Pakan Ternak Berbasis Bakter Asam Laktat

Gejala Penyakit Sapi Gila

Pada tahap awal, penyakit sapi gila memengaruhi emosi dan perilaku penderitanya. Penderita sering kali merasa cemas, depresi, dan mengalami gangguan tidur.

Empat bulan kemudian, penderita akan mengalami gangguan sistem saraf yang memburuk secara bertahap dan disertai gejala-gejala berikut:

  • Myoclonus atau gerakan otot yang tidak terkendali.
  • Tremor.
  • Ataksia atau hilangnya koordinasi antar anggota tubuh.
  • Demensia atau menurunnya daya ingat dan kemampuan berpikir.
  • Seiring perkembangan penyakit, penderita akan lumpuh total dan hanya bisa berbaring di tempat tidur. Mereka tidak akan menyadari apa yang terjadi di sekelilingnya, bahkan tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain.

Kebanyakan penderita penyakit sapi gila meninggal dunia dalam 12-14 bulan sejak kemunculan gejala awal. Biasanya, penyebab meninggalnya adalah komplikasi berupa infeksi paru-paru.

Kapan harus ke dokter

Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala penyakit sapi gila, terutama bila Anda baru mengonsumsi daging sapi di atau dari negara yang sedang terjangkit penyakit sapi gila.

Penyebab Penyakit Sapi Gila

Penyakit sapi gila terjadi ketika protein di otak sapi terinfeksi. Pada sapi, penyakit ini disebut dengan bovine spongiform encephalopathy (BSE). Penyakit ini bisa menulari manusia dan diberi istilah variant Creutzfeldt-Jakob Disease (vCJD).

Seseorang bisa tertular penyakit sapi gila melalui beberapa cara, antara lain:

  • Mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi BSE.
  • Menerima donor darah atau organ tubuh dari penderita penyakit sapi gila.
  • Terluka akibat jarum atau alat bedah yang tidak disterilkan terlebih dahulu setelah digunakan pada penderita penyakit sapi gila.

Pengobatan Penyakit Sapi Gila

Sampai saat ini, tidak ada metode pengobatan yang mampu menyembuhkan atau menghentikan perkembangan penyakit sapi gila. Akan tetapi, dokter akan memberikan sejumlah obat untuk meredakan gejala yang dialami pasien, antara lain berupa:

  1. Obat pereda nyeri yang mengandung opioid.
  2. Antidepresan untuk mengatasi cemas dan depresi.
  3. Clonazepam dan sodium valproate untuk meredakan myoclonus dan tremor.
  4. Bila pasien sudah memasuki tahap akhir penyakit sapi gila, dokter akan memberikan asupan makanan dan cairan melalui infus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI