Studi: Racun Ular Berbisa Brasil Potensial Untuk Obat Covid-19

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 02 September 2021 | 10:10 WIB
Studi: Racun Ular Berbisa Brasil Potensial Untuk Obat Covid-19
Ilustrasi ular berbisa. (Pixabay/ Ian Lindsay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti Brasil telah menemukan bahwa molekul dalam racun sejenis ular menghambat reproduksi virus corona dalam sel monyet. Ini jadi satu langkah pertama yang mungkin menuju obat untuk memerangi virus penyebab COVID-19.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Molecules bulan ini menemukan bahwa molekul yang dihasilkan oleh ular beludak jararacussu menghambat kemampuan virus untuk berkembang biak dalam sel monyet hingga 75 persen.

“Kami mampu menunjukkan komponen racun ular ini mampu menghambat protein yang sangat penting dari virus,” kata Rafael Guido, profesor Universitas Sao Paulo dan penulis studi tersebut.

Molekulnya adalah peptida, atau rantai asam amino, yang dapat terhubung ke enzim virus corona yang disebut PLPro, yang sangat penting untuk reproduksi virus, tanpa melukai sel lain.

Baca Juga: Apakah Istilah PPKM Akan Diubah Lagi?

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Sudah dikenal karena kualitas antibakterinya, peptida dapat disintesis di laboratorium, kata Guido dalam sebuah wawancara, membuat penangkapan atau pemeliharaan ular tidak perlu dilakukan.

“Kami waspada terhadap orang-orang yang pergi berburu jararacussu di sekitar Brasil, mengira mereka akan menyelamatkan dunia… Bukan itu!” kata Giuseppe Puorto, seorang herpetologis yang menjalankan koleksi biologis Institut Butantan di Sao Paulo. "Bukan racun itu sendiri yang akan menyembuhkan virus corona."

Para peneliti selanjutnya akan mengevaluasi efisiensi dosis molekul yang berbeda dan apakah itu mampu mencegah virus memasuki sel sejak awal, menurut pernyataan dari Universitas Negeri Sao Paulo (Unesp), yang juga terlibat dalam penelitian tersebut. riset.

Mereka berharap untuk menguji substansi dalam sel manusia tetapi tidak memberikan batas waktu.

Jararacussu adalah salah satu ular terbesar di Brasil, berukuran hingga 6 kaki panjangnya. Ia hidup di Hutan Atlantik pesisir dan juga ditemukan di Bolivia, Paraguay, dan Argentina.

Baca Juga: Ilmuwan Pantau Varian Baru Virus Corona, Tingkat Mutasinya Sangat Tinggi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI