Suara.com - Kondisi mental bisa pengaruhi kemungkinan kematian pada orang yang berjuang melawan penyakit jantung. Dalam hal ini penelitian baru juga menunjukkan bahwa tempat tinggal dan status perkawinan juga berperan pada penyakit jantung.
Melansir dari Medicinenet, studi ini menemukan bahwa pasien penyakit jantung yang tinggal di daerah pedesaan dan belum menikah lebih cenderung merasa putus asa.
"Karena kita tahu keputusasaan adalah prediksi kematian pada orang dengan penyakit jantung, profesional perawatan kesehatan perlu mengenali subkelompok yang paling berisiko kemudian memberikan bimbingan dan pengobatan," kata penulis senior studi Susan Dunn, kepala departemen Ilmu Keperawatan Biobehavioral di University of Illinois di Chicago.
Menurut American Heart Association, sudah lama dipahami bahwa orang dewasa Amerika yang tinggal di daerah pedesaan memiliki kemungkinan kematian yang lebih tinggi karena sebab apapun dibandingkan dengan orang yang tinggal di kota.
Baca Juga: Diberi Wejangan soal Mempertahankan Pernikahan, Nana Mirdad Singgung Ego dan Rasa Butuh
Faktor risiko jantung tertentu seperti tekanan darah tinggi, obesitas, merokok dan aktivitas fisik tingkat rendah diketahui lebih umum di daerah pedesaan dibandingkan kota.
Untuk membantu menjawab pertanyaan itu, tim Dunn melacak keadaan emosional lebih dari 600 orang dewasa yang dirawat di dua rumah sakit di South Dakota dan satu rumah sakit di Michigan.
Mereka semua telah didiagnosis dengan serangan jantung, nyeri dada yang parah (angina) atau telah menjalani prosedur untuk membuka arteri jantung yang tersumbat.
Sekitar 25 persen tinggal di daerah pedesaan dan sekitar sepertiga belum menikah.
Tingkat apa yang dikenal sebagai keputusasaan keadaan diamati pada sekitar 59 persen pasien yang tinggal di daerah pedesaan, dibandingkan dengan sekitar 49 persen dari mereka yang tinggal di perkotaan.
Baca Juga: Berangsur Membaik, Tim Hukum Yahya Waloni Persiapkan Pengajuan Penangguhan Penahanan
Tingkat keputusasaan adalah 70 persen di antara pasien yang belum menikah yang tinggal di daerah pedesaan sedangkan hanya 20 persen pada pasien menikah yang tinggal di daerah pedesaan.
Penelitian telah diterbitkan dalam Journal of American Heart Association.
"Perkembangan penyakit jantung dan keputusasaan berjalan beriringan dan seringkali berakhir menjadi lingkaran setan," kata Dr. Aeshita Dwivedi, ahli jantung di Lenox Hill Hospital di New York City.
"Studi ini menyoroti subset pasien dengan penyakit jantung yang mungkin sangat rentan terhadap perasaan depresi dan pada gilirannya menyebabkan hasil kesehatan yang lebih buruk," imbuhnya.