Perhitungan Ilmuwan, Butuh Satu Tahun Lagi untuk Indonesia Keluar dari Masa Pandemi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 02 September 2021 | 06:50 WIB
Perhitungan Ilmuwan, Butuh Satu Tahun Lagi untuk Indonesia Keluar dari Masa Pandemi
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) beristirahat di sela-sela menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan asrama Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Bethel di kawasan Petamburan, Jakarta, Jumat (17/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 sudah merajalela di Indonesia selama lebih dari satu setengah tahun. Kira-kira, kapan ya pandemi bisa selesai?

Menurut Sulfikar Amir, PhD, dari Aliansi Ilmuwan Indonesia Untuk Penyelesaian Pandemi, dibutuhkan waktu setidaknya satu tahun terhitung dari sekarang untuk Indonesia dinyatakan keluar dari masa pandemi Covid-19.

"Ada tiga fase dalam skenario pascapandemi. Dengan asumsi setiap fase membutuhkan tiga hingga empat bulan, maka dalam setahun Indonesia sudah relatif bebas dari pandemi," kata Anggota Aliansi Ilmuwan Indonesia dalam webinar dan diskusi publik bertajuk "Skenario Pasca Pandemi" yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Pihaknya mengusulkan skenario pascapandemi sebagai jalan keluar dari masa pandemi.

Baca Juga: Meski Dianggap Tidak Sopan, Mematikan Kamera Saat Rapat Virtual Ternyata Memiliki Manfaat

Umat Hindu menyiapkan sesajen dan binatang kurban yang akan ditenggelamkan ke laut saat rangkaian ritual upacara "Aci Pakelem Hulu-Teben ring Panca Segara" di perairan Kuta, Badung, Bali, Sabtu (7/8/2021). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]
Umat Hindu menyiapkan sesajen dan binatang kurban yang akan ditenggelamkan ke laut saat rangkaian ritual upacara "Aci Pakelem Hulu-Teben ring Panca Segara" di perairan Kuta, Badung, Bali, Sabtu (7/8/2021). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]

Sulfikar Amir mengatakan skenario pascapandemi merupakan kerja kolektif skala nasional yang dilakukan secara bertahap target dan indikator yang jelas, terukur dan obyektif.

Ada tiga fase dalam skenario pascapandemi. Pertama, fase supression dengan target utama menekan angka kasus dan kematian secara drastis dalam tiga hingga empat bulan.

"Fase ini menerapkan strategi pull and push yakni kombinasi pembatasan sosial dan pelacakan secara masif dan terpadu," kata ilmuwan dari Nanyang Technological University ini.

Fase kedua yakni fase stabilization dengan tujuan utama mengendalikan skala penularan pada tingkat tertentu dan mempersiapkan pembukaan aktivitas sosial ekonomi secara parsial misalnya sekolah dan perkantoran.

"Di fase kedua ditekankan pengembangan teknik pengendalian risiko penularan virus corona khususnya terkait sirkulasi udara yang diterapkan di sektor-sektor berisiko tinggi misal pabrik, restoran dan mal," kata Sulfikar.

Baca Juga: Aliansi Ilmuwan Indonesia Desak Pemerintah Buat Badan Pengendalian Wabah, Seperti CDC

Dia menambahkan pelibatan komunitas sebagai ujung tombak pelacakan dan isolasi juga penting dilakukan di fase kedua ini.

Fase ketiga yakni normalization, fase dimana secara keseluruhan pandemi dapat terkendali dan masyarakat sudah bisa hidup secara normal.

Indikator utama fase normalization adalah rerata tes positif dibawah satu persen dan jumlah kasus harian dibawah 1.000. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI