Kasus Kontaminasi Vaksin Covid-19 Moderna di Jepang Meluas

Rabu, 01 September 2021 | 21:07 WIB
Kasus Kontaminasi Vaksin Covid-19 Moderna di Jepang Meluas
Vaksin Covid-19 Moderna [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jepang kembali melaporkan kasus kontaminasi yang melibatkan vaksin Covid-19 Moderna. Laporan itu menjadi insiden keempat selama kurang dari seminggu, yang diperkirakan akan memperlambat program vaksinasi Covid-19 di sana.

Prefektur Kanagawa sebelumnya mengatakan pada Selasa (31/8), beberapa partikel hitam dalam satu botol vaksin Moderna ditemukan saat memeriksa zat asing sebelum digunakan.

Jepang akhirnya menangguhkan penggunaan 1,63 juta dosis suntikan Moderna pada minggu lalu, setelah diberitahu adanya kontaminasi vaksin di beberapa pasokan. 

Perusahaan farmasi Moderna dan Spanyol Rovi, yang membotolkan vaksin Moderna, mengatakan penyebabnya bisa menjadi masalah manufaktur. Sementara regulator keamanan Eropa telah meluncurkan penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: Warga Cianjur Lumpuh Usai Divaksin Masih Dirawat di Puskesmas

Pihak Moderna sendiri menyatakan, tidak ada masalah keamanan karena tidak ada insiden terkait Moderna serupa yang dilaporkan negara lain.

Distributor domestik vaksin, Takeda Pharmaceutical, telah mengumpulkan botol yang dicurigai telah terkontaminasi, diperkirakan ada sekitar 3.790 orang telah menerima suntikan dari lot yang sama. Pemerintah Jepang langsung menghentikan suntikan vaksin Moderna di dua wilayah lain selama minggu ini. 

Dalam beberapa kasus sebelumnya, zat asing telah ditemukan dalam botol yang belum digunakan. Sedangkan kasus kontaminasi lain diduga disebabkan karena sumbatan karet botol pecah ketika jarum dimasukkan secara tidak benar.

Kementerian Kesehatan Jepang, mengutip sebuah penyelidikan oleh Takeda, mengatakan pada Rabu (1/9) bahwa botol yang dikirim ke Kanagawa berasal dari lot yang berbeda dari lot lainnya, dan bahan sumbat karet tampaknya telah masuk ke dalamnya selama proses pembuatan.

Staf medis disarankan untuk melakukan inspeksi terlebih dahulu terkait perubahan warna atau bahan asing yang ada di dalam botol vaksin sebelum digunakan.

Baca Juga: Sebanyak 583.400 Dosis AstraZeneca Kembali Datang di Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI