Suara.com - Rapat virtual telah menjadi kebiasaan baru yang banyak dilakukan di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Banyak dari pekerja akhirnya memutuskan untuk mematikan kamera, dengan alasan yang beragam.
Di sisi lain, mematikan kamera saat melakukan rapat virtual kerap dianggap sebagai tindakan yang kurang sopan. Namun menurut sebuah studi baru, hal tersebut bisa jadi ada baiknya.
Studi yang dilakukan di Amerika Serikat mencatat, menyalakan kamera selama rapat virtual ternyata berisiko meningkatkan rasa lelah. Dikatakan, akan ada perasaan dan energi yang terkuras saat seharian harus rapat virtual.
Penelitian ini dilakukan oleh Allison Gabriel, seorang Profesor Manajemen dan Organisasi McClelland di Fakultas Manajemen Arizona University, Amerika Serikat.
Baca Juga: Cerita Sri Mulyani, Pandemi Covid-19 Bikin Ekonomi Semua Negara Babak Belur
Ia mencoba melihat peran kamera dalam masalah kelelahan karyawan selama rapat.
"Selalu ada asumsi jika Anda menyalakan kamera selama rapat, Anda akan lebih terlibat,” ungkap Gabriel, melansir Healthshots, Rabu (1/9/2021).
"Tapi ada banyak tekanan presentasi diri saat berada di depan kamera. Contohnya menjauhkan anak-anak dari kamar juga merupakan tanda dari beberapa tekanan," tambahnya.
Survei sendiri dilakukan selama empat minggu, melibatkan 103 peserta dan lebih dari 1.400 pengamatan. Gabriel bersama rekan-rekan penelitian kemudian menyimpulkan bahwa menyalakan kamera selama rapat virtual dapat menyebabkan rasa lelah.
"Ketika orang-orang memiliki kamera atau diminta untuk menyalakan kamera, mereka melaporkan lebih banyak kelelahan dibanding rekan mereka yang tidak menyalakan kamera," lanjut Gabriel.
Baca Juga: Pariwisata Indonesia Post Pandemi Covid-19
Ia menambahkan, efek kelelahan ini diakibatkan karena korelasi adanya keterlibatan selama rapat berjalan langsung.
"Jadi pada kenyataannya, mereka yang menyalakan kamera berpotensi terlibat selama rapat, dibanding mereka yang tidak menyalakan kamera," kata Gabriel.
Gabriel juga menemukan, efek kelelahan ini cenderung lebih kuat pada karyawan wanita dan karyawan baru.
"Karyawan cenderung lebih rentan selama rapat, seperti karyawan wanita, karyawan baru, dan karyawan kontrak, mereka memiliki perasaan lelah yang meningkat ketika menyalakan kamera selama rapat," ungkapnya.
Tekanan yang dirasakan karyawan wanita adalah gangguan anak di rumah yang cukup besar, juga karyawan baru yang harus di depan kamera demi menunjukkan produktivitasnya.
Ia menyarankan bahwa mengharapkan karyawan untuk menyalakan kamera selama rapat Zoom bukanlah cara terbaik.
"Pada akhirnya, kami ingin karyawan merasa mandiri dan didukung di tempat kerja untuk menjadi yang terbaik," tutup Gabriel.