3 Komposisi Darah Dalam Tubuh Manusia yang Punya Peran Sangat Penting

Rabu, 01 September 2021 | 15:30 WIB
3 Komposisi Darah Dalam Tubuh Manusia yang Punya Peran Sangat Penting
Ilustrasi darah. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Darah berperan sangat penting dalam tubuh manusia. Fungsinya bukan hanya menyalurkan nutrisi ke seluruh organ tubuh, tapi juga sebagai antibodi dan berperan sebagai pembekuan darah jika ada terjadi luka. 

Saat terluka, darah yang keluar memang berwarna merah. Tapi sebenarnya sel darah ada bermacam-macam, lho. 

Dikutip dari Ruang Guru, komposisi darah terdiri dari berbagai macam. Mulai dari plasma darah (55 persen), sel darah (45 persen), dan sisanya trombosit (5 persen).

Agar lebih jelas, berikut fungsi dan tugas masing-masing dari komposisi darah:

Baca Juga: Studi Baru Sebut Virus Corona Covid-19 Bukan Penyakit Pernapasan, Ini Faktanya!

1. Plasma Darah

Plasma darah hasil donor. (Shutterstock)
Plasma darah hasil donor. (Shutterstock)

Plasma darah merupakan cairan kekuningan yang tersusun dari 90 persen air, 8 persen protein (albumin, globumin, fibrinogen), serta 0,9 persen mineral, oksigen, enzim antigen, dan bahan organik lainnya. 

Albumin pada plasma darah berfungsi untuk memelihara tekanan osmotik. Sementara globumin membentuk zat antibodi. Di sisi lain, fibrinogen berperan penting dalam proses pembekuan darah.

2. Sel Darah 

Sel darah juga terbagi menjadi dua, yakni sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit).

Baca Juga: Pembunuh Amel dan Ibunya Disebut Orang Dekat, Yosef Mengaku Tertekan

Sel darah merah (eritrosit)

Eritrosit adalah sel darah yang bersirkulasi di seluruh tubuh dan menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh. Pada manusia, sel darah merah berbentuk bikonkav (cekungan ganda) dan tidak mempunyai inti sel. 

Sel darah merah mengandung protein hemoglobin yang digunakan dalam transpor oksigen. Kandungan hemoglobin itu juga yang membuat darah jadi berwarna merah.

Usia sel darah merah di tubuh manusia mencapai 120 hari. Sel darah merah yang telah rusak atau tua akan dipecah di dalam hati dan limpa. Kemudian, sel darah akan kembali diproduksi di sumsum tulang belakang. Produksi sel darah merah dikontrol oleh hormon eritropoietin yang dilepaskan oleh ginjal.

Sel darah putih (leukosit)

Leukosit mempunyai bentuk yang tidak tetap, tidak berwarna, dan mempunyai inti sel. Di dalam darah, komposisi sel darah putih sangat sedikit, yaitu kurang dari 1 persen. Sel darah putih memiliki fungsi utama sebagai merespon imun, mengenali, dan mematikan kuman penyakit. Secara ukuran, sel darah putih lebih besar daripada sel darah merah.

3. Keping Darah (Trombosit)

Keping darah atau trombosit merupakan fragmen sel yang terlibat dalam pembekuan darah. Bentuknya tidak teratur, tidak mempunyai inti sel, serta berukuran lebih kecil dibandingkan sel darah. 

Trombosit hanya berumur 8 hari sebelum akhirnya dirombak di sumsum merah. Trombosit juga baru akan bekerja jika terdapat luka pada pembuluh darah dengan cara membekukan darah agar pendarahan terhenti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI