Suara.com - Bukti penelitian baru menunjukkan bahwa tinggal di daerah dengan lingkungan hijau lebih menguntungkan kesehatan. Hal ini dinyatakan dalam penelitian dari Christina Lee Brown Envirome Institute Universitas Louisville.
Melansir dari Medical Xpress, peneliti UofL menganalisis data retrospektif dari lebih dari 5,5 juta pasien kanker dan yang selamat dari tahun 2003 hingga 2016. Mereka menemukan bahwa pasien kanker di daerah yang lebih hijau hidup lebih lama daripada di daerah yang kurang hijau.
Efek perlindungan dari kehijauan terhadap kematian akibat kanker terlihat pada pria dan wanita dari segala usia, tetapi lebih menonjol di lokasi perkotaan.
Individu dengan kanker sangat lebih diuntungkan dari kehijauan lingkungan dibandingkan mereka dengan kanker dengan tingkat kelangsungan hidup yang rendah seperti kanker otak, kerongkongan, hati, paru-paru, dan pankreas.
Baca Juga: BSSN Akui Terima Laporan Tercecernya Data Pengguna eHAC dari vpnMentor
"Ini adalah studi terbesar tentang hubungan antara kehijauan dan kematian akibat kanker, dan ini memberikan bukti yang jelas bahwa tinggal di daerah hijau bermanfaat bagi pasien kanker," kata Aruni Bhatnagar, profesor kedokteran dan direktur Institut Enviroment Institute.
"Namun, kami belum mengerti mengapa kehijauan melindungi dari kematian akibat kanker, masih banyak yang harus dilakukan untuk melihat apakah kehijauan bermanfaat bagi pasien kanker dengan menurunkan stres mental dan kecemasan atau dengan mengurangi tingkat polusi udara atau apakah ada mekanisme lain yang berperan," imbuhnya.
Studi ini juga menemukan bahwa penyakit kardiopulmoner dikaitkan dengan tingkat polusi udara partikulat halus yang lebih tinggi. Kematian akibat penyebab kardiopulmoner seperti stroke, serangan jantung, atau PPOK tidak dipengaruhi oleh penghijauan daerah, kecuali di lokasi pedesaan.
Studi kedua, dipimpin oleh Kandi Walker dan Joy Hart, profesor di Departemen Komunikasi UofL menemukan bahwa kepuasan orang dengan tingkat kehijauan di lingkungan mereka dikaitkan dengan tingkat depresi yang dilaporkan sendiri yang lebih rendah.
Para peneliti mensurvei peserta tentang kehijauan di lingkungan mereka dan gejala kesehatan mental mereka. Penelitian menemukan bahwa mereka yang lebih puas dengan kehijauan di sekitar rumah mereka melaporkan gejala depresi yang lebih rendah pada survei kesehatan.
Baca Juga: Tercecernya Data Aplikasi eHAC Coreng Indonesia di Mata Dunia
Setidaknua, 44,5 persen peserta survei yang melaporkan bahwa mereka yang puas dengan tingkat kehijauan di lingkungan mereka secara kolektif mendapat skor lebih baik pada kuesioner kesehatan untuk depresi.