Ternyata, Ini Alasan Satgas Covid-19 Turunkan Level PPKM Secara Bertahap

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 31 Agustus 2021 | 15:03 WIB
Ternyata, Ini Alasan Satgas Covid-19 Turunkan Level PPKM Secara Bertahap
Sejumlah kendaraan melaju di samping layar informasi tentang ajakan vaksinasi di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (23/8/2021). ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski diperpanjang, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM di sejumlah daerah mengalami penurunan level, dari level 4 ke level 3.

Hal ini menandakan adanya pelonggaran pembatasn mobilitas masyarakat, termasuk dibukanya kembali warung makan dan pusat perbelanjaan yang sempat ditutup.

Menurut Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas) Sonny Harry B. Harmadi PPKM level sengaja diturunkan secara bertahap oleh pemerintah, karena sejumlah alasan.

“Yang paling utama memang bagaimana melihat dinamika yang terjadi di lapangan, dalam penanganan COVID-19 itu sendiri,” kata Sonny saat diwawancara ANTARA melalui telepon di Jakarta, Senin (30/8).

Baca Juga: Usai Perpanjang PPKM, Kini Picu Kerumunan Sembako, LBH: Jokowi Selalu Bertolak Belakang

Polisi mengatur lalu lintas kendaraan di pos penerapan ganjil genap di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Kamis (26/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Polisi mengatur lalu lintas kendaraan di pos penerapan ganjil genap di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Kamis (26/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Ia mengatakan beberapa indikator di lapangan yang menjadi bahan pertimbangan perpanjangan masa PPKM antara lain laju penularan kasus di setiap daerah, respons dari penanganan layanan kesehatan dan juga kondisi sosial ekonomi masyarakat.

“Jadi kita lihat apakah positivity rate nya naik atau turun, terus kemudian respons dari pelayanan kesehatan kita apakah Bed Ocuppancy Ratio (BOR) nya turun, itu diamati dalam satu minggu,” tegas dia.

Pemantauan perkembangan indikator-indikator tersebut, dilakukan pihaknya melalui evaluasi setiap satu minggu, untuk menentukan apakah PPKM suatu wilayah perlu diperpanjang serta memberikan tingkatan level pandemi di wilayah itu sendiri atau tidak.

“Jadi (evaluasi) mingguan itu dilakukan, karena dinamika dari penanganan COVID-19 ini memang sangat dinamis,” kata Sonny saat menjelaskan mengapa evaluasi perlu dilakukan setiap satu minggu.

Lebih lanjut dia mengatakan, pembagian level PPKM akan terus menjadi hal yang relevan, karena dapat menjadi sebuah acuan suatu daerah dalam menentukan aturan-aturan melakukan aktivitas sosial.

Baca Juga: PPKM Turun Level, Warga Sukabumi Diimbau Jangan Euforia

Sonny menjelaskan, bila suatu daerah menginginkan aktivitas-aktivitas sosial yang dilakukan menjadi lebih leluasa dan terbuka, maka daerah tersebut harus bisa menurunkan levelnya ke tingkat level yang lebih rendah.

“Jadi PPKM akan berlaku ya dalam waktu yang lebih panjang. Tapi yang paling penting, setiap daerah paham level di setiap daerahnya masing-masing seperti apa. Kami juga melihat kinerja setiap daerah, sehingga daerah bisa melaksanakan aktivitas sesuai dengan level yang dia terima,” kata Sonny.

Ia meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan, meski tingkat vaksinasi sudah cukup tinggi dan jumlah kasus aktif mulai menurun di sejumlah daerah.

"Kita jangan sampai lengah ya. Banyak negara yang begitu dia melonggarkan peraturan terjadi lonjakan kasus. Walaupun vaksinasi sudah tinggi, jadi kita harus tetap berhati-hati," ucap dia. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI