Sesak Napas dan Kelelahan, Dua Gejala Virus Corona yang Bisa Bertahan Setahun

Selasa, 31 Agustus 2021 | 15:00 WIB
Sesak Napas dan Kelelahan, Dua Gejala Virus Corona yang Bisa Bertahan Setahun
Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam The Lancet Journal, menemukan hampir separuh orang yang dirawat di rumah sakit karena virus corona Covid-19 mengalami setidaknya 1 gejala persisten, seperti sesak napas dan kelelahan selama satu tahun.

Studi tersebut mengungkapkan dan sesak napas dan gangguan paru-paru termasuk gejala virus corona Covid-19 yang bisa berlangsung lama. Karena, setidaknya 1 hingga 3 pasien virus corona Covid-19 mengalami gejala tersebut selama setahun.

Studi ini didasarkan pada 1.276 pasien virus corona Covid-19 dari Wuhan, China yang sebagian besar menjalani rawat inap dan masih merasakan gejalanya selama setahun.

Para peneliti menemukan bahwa penyintas virus corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit terlihat lebih tidak sehat dibandingkan orang yang belum pernah terinfeksi virus corona Covid-19.

Baca Juga: Studi Baru Sebut Virus Corona Covid-19 Bukan Penyakit Pernapasan, Ini Faktanya!

"Walaupun beberapa pasien melalui pemulihan virus corona Covid-19 yang baik, tapi beberapa pasien Covid-19 tetap mengalami masalah kesehatan, terutama pada pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit," kata Bin Cao, dari Pusat Nasional untuk Pengobatan Pernapasan, Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang di China dikutip dari Times of India.

Sesak napas. [Freepik]
Sesak napas. [Freepik]

Bin Cao mengatakan temuan mereka menunjukkan bahwa beberapa pasien Covid-19 membutuhkan proses pemulihan yang lebih dari setahun. Karena itu, tim medis perlu merencanakan pemberian layanan kesehatan yang tepat setelah seseorang sembuh dari virus corona Covid-19.

Tim peneliti yang sama sebelumnya melaporkan temuan dari 1.733 pasien yang dirawat di rumah sakit pada 6 bulan setelah infeksi virus corona Covid-19. Studi ini menemukan bahwa tiga perempat pasien Covid-19 memiliki masalah kesehatan yang persisten.

Demi melakukan penyelidikan lebih lanjut, para penelitian mengamati 1.276 dari 1.722 pasien virus corona selama 12 bulan untuk penilaian kesehatan yang panjang. Para peserta ini menjalani pemeriksaan kesehatan pada 6 hingga 12 bulan setelah mereka mengalami gejala virus corona Covid-19.

Tim peneliti pun menemukan bahwa sebagian besar gejala sembuh dari waktu ke waktu, terlepas dari tingkat keparahan infeksi virus corona Covid-19.

Baca Juga: Alert! Peneliti Afrika Temukan Mutasi Virus Corona Baru, Lebih Menular?

Proporsi pasien Covid-19 yang masih mengalami setidaknya satu gejala virus corona setelah setahun turun dari 68 persen pada 6 bulan menjadi 49 persen pada 12 bulan.

Sekitar setengah pasien juga mengalami gejala otot setelah sembuh dari virus corona Covid-19, Tapi, jumlah ini berkurang dari 5 pasien menjadi 1 pasien.

Lalu, sepertiga pasien mengalami sesak napas pada 12 bulan setelah terinfeksi virus corona Covid-19. Jumlah pasien yang melaporkan gejala sesak napas ini lebih tinggi dari 30 peren setelah 6 bulan.

Setelah 6 bulan, 353 pasien menjalani CT scan. Peneliti menemukan bahwa setengah dari mereka menunjukkan kelainan paru-paru pada hasil pemindaian dan mereka disarankan untuk melakukan pemindaian pada 12 bulan.

Sebanyak 118 pasien yang menjalani pemindaian setelah 12 bulan, jumlah orang yang kelainan paru-paru pun menurun walaupun masih tinggi pada beberapa orang yang sakit kritis.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa wanita 1,4 kali lebih berisiko mengalami kelelahan dan kelemahan otot dibandingkan pria. Wanita juga melaporkan kecemasan dan 3 kali lebih berisiko mengalami gangguan paru-paru setelah 12 bulan.

Orang yang diobati dengan kortikosteroid selama sakit 1,5 kali lebih mungkin mengalami kelelahan atau kelemahan otot setelah 12 bulan dibandingkan dengan mereka yang tidak diobati dengan kortikosteroid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI