Studi: Polusi Udara Dapat Memicu Serangan Jantung

Senin, 30 Agustus 2021 | 17:48 WIB
Studi: Polusi Udara Dapat Memicu Serangan Jantung
Ilustrasi polusi udara. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polusi udara telah ditetapkan sebagai pemicu potensial untuk serangan jantung di luar rumah sakit. Sebuah studi meneliti hubungan antara paparan jangka pendek terhadap partikulat dan polutan gas dengan kejadian henti jantung di luar rumah sakit.

Dikutip dari Healthshots, penelitian dilakukan di provinsi Pavia, Lodi, Cremona dan Mantua di Lombardy selatan, yang mencakup 7.863 km2 di wilayah metropolitan dan pedesaan dengan lebih dari 1,5 juta penduduk.

Data kejadian harian henti jantung pada tahun 2019 diperoleh dari registrasi henti jantung regional Lombardia CARe.

Informasi tentang konsentrasi harian partikel (PM10, PM2.5), nitrogen dioksida, karbon monoksida, benzena, sulfur dioksida dan ozon di seluruh wilayah studi disediakan oleh badan regional untuk perlindungan lingkungan (ARPA).

Baca Juga: Pengendalian Polusi Udara Perlu Dilakukan Pemerintah Secara Menyeluruh

Peneliti menghitung median kejadian harian serangan jantung pada tahun 2019, kemudian diklasifikasikan setiap hari sebagai insiden yang lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai median.

Dengan menggunakan nilai konsentrasi yang disediakan oleh stasiun pemantauan di seluruh wilayah studi, penelitis menghitung rata-rata konsentrasi polutan harian.

Sebanyak 1.582 serangan jantung di luar rumah sakit terjadi di wilayah penelitian selama 2019, dengan rata-rata insiden harian 0,3 kasus per 100.000 penduduk.

Konsentrasi PM10, PM2.5, nitrogen dioksida, karbon monoksida, benzena, dan sulfur dioksida secara signifikan lebih tinggi pada hari-hari dengan kejadian serangan jantung di atas rata-rata, dibandingkan dengan hari-hari ketika kejadian di bawah rata-rata.

Para peneliti kemudian mengevaluasi hubungan antara konsentrasi (atau dosis) masing-masing polutan dan kemungkinan terjadinya serangan jantung di atas nilai rata-rata.

Baca Juga: Bukan Cuma Genetik, Gaya Hidup Juga Pengaruhi Serangan Jantung di Usia Muda

Setelah mengoreksi suhu rata-rata harian, hubungan dosis-respons ditunjukkan untuk semua polutan yang diuji, termasuk ozon, di mana peningkatan konsentrasi dikaitkan dengan kemungkinan serangan jantung yang lebih tinggi.

Hubungan terbalik ditemukan untuk suhu, dengan kemungkinan serangan jantung meningkat saat suhu turun.

“Kami berharap pemantauan polutan udara dapat meningkatkan efisiensi layanan kesehatan dengan menjadi faktor dalam model peramalan ambulans dan sistem peringatan,” kata penulis studi Dr Francesca R. Gentile dari IRCCS Policlinico San Matteo Foundation, Pavia, Italia.

“Selain menjadi ancaman bagi ekosistem, bukti bahwa udara kotor harus dianggap sebagai faktor yang dapat dimodifikasi yang berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular,” simpul Dr Gentile.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI