Studi Ungkap Urutan Gejala Covid-19: Awalnya Demam, Berlanjut ke Batuk dan Nyeri

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 30 Agustus 2021 | 15:24 WIB
Studi Ungkap Urutan Gejala Covid-19: Awalnya Demam, Berlanjut ke Batuk dan Nyeri
ilustrasi demam tinggi, gejala Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi terbaru mengungkap urutan gejala Covid-19 mulai dari yang paling awal hingga sebelum menuju keparahan.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Southern California (USC) berhasil mencocokkan gejala Covid-19, dengan harapan bisa membantu masyarakat untuk mengetahui kapan perlu mendapatkan pertolongan lanjutan ketika terinfeksi.

"Urutan ini juga penting untuk membedakan Covid-19 dengan penyakit lain yang memiliki gejala mirip, seperti flu misalnya," tutur Peter Kuhn, PhD, penulis studi tersebut, dilansir Healthline.

"Dokter juga bisa mendapatkan manfaat untuk menentukan jenis pengobatan yang diperlukan pasien, mulai kondisi awal hingga memburuk," urainya lagi.

INFOGRAFIS: Gejala Covid-19 yang Sering Tidak Disadari
INFOGRAFIS: Gejala Covid-19 yang Sering Tidak Disadari

Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui urutan gejala Covid-19 adalah sebagai berikut:

  1. Demam
  2. Batuk
  3. Nyeri otot
  4. Mual dan muntah
    Diare

Data diambil dari laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap 55.000 kasus Covid-19 di China.

Sementara untuk membedakannya dengan influenza, para peneliti menggunakan data dari 2.000 kasus di Amerika Utara, Eropa, dan Amerika Selatan.

dr. Robert Glatter, dokter dari Lenox Hill Hospital, New York, mengatakan hasil penelitian menunjukkan perbedaan antara gejala awal Covid-19 dan influenza.

"Pasien flu biasanya mengalami batuk dan nyeri otot dulu, sebelum demam tinggi. Flu juga biasanya diiringi dengan nyeri punggung dan batuk kering, sesuatu yang jarang dialami pasien Covid-19," ujarnya.

Baca Juga: Aktivis Antivaksin Meninggal Dunia Karena Covid-19, Tinggalkan Istri yang Masih Hamil Tua

Ke depannya para peneliti berharap hasil temuan bisa jadi pertimbangan untuk skrining di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI