Aktivis Antivaksin Meninggal Dunia Karena Covid-19, Tinggalkan Istri yang Masih Hamil Tua

Senin, 30 Agustus 2021 | 14:57 WIB
Aktivis Antivaksin Meninggal Dunia Karena Covid-19, Tinggalkan Istri yang Masih Hamil Tua
Ilustrasi pasien covid-19 mengalami koma. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang antivaksin dari Texas, Caleb Wallace dikabarkan baru saja meninggal dunia karena Covid-19, diusia ke 30 tahun.

Ia menghabiskan waktu selama satu bulan lamanya di rumah sakit, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Kepergian Wallace dikonfirmasi langsung oleh istrinya, Jessica Wallace di platform donasi online, GoFundMe.

Jessica membuat akun tersebut guna meminta sumbangan dana untuk membiayai tagihan medis dan keperluan rumah tangga setelah ditinggalkan sang suami.

Baca Juga: Dear Antivaksin, Jennifer Aniston Sebut Vaksinasi Kewajiban Moral!

"Caleb telah meninggal dengan damai. Dia selamanya akan hidup di hati dan pikiran kita," tulis Jessica diwartakan Insider, Senin (30/8/2021).

Caleb Wallace merupaka lelaki berusia 30 tahun, yang vokal menyuarakan antivaksin serta pernah memimpin aksi unjuk rasa antimasker, antilockdown, dan antivaksinasi Covid-19.

Ia juga seorang ayah dari tiga orang anak. Menurut Jessica, suaminya mulai menunjukan gejala pada 26 Juli 2021, ia awalnya menolak untuk dites Covid-19 dan enggan pergi ke rumah sakit.

Caleb Wallace juga memilih untuk mengobati dirinya sendiri dengan ivermectin, obat antiparasit yang merupakan obat cacing untuk kuda, vitamin C dosis tinggi, zinc, aspirin, dan inhaler.

Tapi nahas empat hari setelah pengobatan mandiri, kondisinya memburuk, ia dibawa ke instalasi gawat darurat atau IGD oleh seorang kerabat.

Baca Juga: Saran Bijak Dokter Faheem Younus Hadapi Antivaksin: Jangan Diolok-olok!

Sejak 8 Agustus, Caleb Wallace sudah tidak sadarkan diri dan menggunakan ventilator (alat bantu pernapasan), dan diberikan obat bius di ICU di Shannon Medical Centre.

Jessica yang kala itu sedang mengandung anak keempatnya, mengunggah postingan yang memilukan di Facebook.

"Paru-parunya kaku terkena fibrosis. Mereka (tim medis) menelepon dan mengatakan bahwa sudah kehabisan pilihan, dan bertanya apakah saya setuju untuk tidak lagi melakukan resusitasi (kejut jantung)."

"Sekaligus juga menyerahkan kapan pihak keluarga akan menghentikan perawatan. Hati saya tidak bisa membayangkan saya hidup tanpa dia," tulis Jessica melalui unggahannya.

Melihat apa yang dialami suaminya, ia lantas mengakui penyakit yang menyerang suaminya seolah tamparan akibat menganggap remeh Covid-19.
Jessica sendiri masih tetap memakai masker, meski hal itu bertentangan dengan pemikiran mendiang suaminya.

"Caleb akan memberi tahu saya, bahwa masker tidak bisa menyelamatkan, tetapi dia tetap mengerti saya tetap ingin memakainya," tutup Jessica.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI