Tak Semua Kasus Saraf Terjepit Harus Operasi, Ini Prosedur Lainnya

Risna Halidi Suara.Com
Minggu, 29 Agustus 2021 | 22:35 WIB
Tak Semua Kasus Saraf Terjepit Harus Operasi, Ini Prosedur Lainnya
Ilustrasi saraf kejepit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski terdengar menyeramkan, namun tak semua kasus saraf terjepit perlu mendapatkan penanganan invasif seperti operasi.

Hal itu dikatakan oleh dokter spesialis orthopedi dan traumatologi dari Universitas Indonesia, dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT (K-Spine) dan dr. Omar Lutfi, Sp.OT.

Dikutip dari ANTARA, Minggu (29/8/2021), keduanya sepakat bahwa tak semua diagnosis saraf terjepit harus menjalani operasi atau pembedahan.

"Dilihat pasien per pasien, karena tidak semua perlu operasi," kata Asrafi dalam sebuah webinar kesehatan mengenai tulang belakang.

Baca Juga: Mengenal Teknik Fakoemulsifikasi, Operasi Katarak Minim Sayatan

Ada sejumlah prosedur yang biasanya akan dilalui pasien, antara lain mengatasi rasa nyeri melalui obat-obatan seperti penghilang rasa sakit (pain killer), anti-inflamasi, relaksan otot dan vitamin neurotropik untuk memberikan nutrisi pada saraf.

Selain itu, ada juga program rehabilitasi yang diberikan dokter spesialis rehab medik untuk meredakan sakit sekaligus memperkuat otot-otot punggung.

Hanya saja, menurut Omar, terkadang kedua upaya ini tak selalu bisa menyelesaikan masalah.

Karena itu diperlukan tindakan manajemen intervensi nyeri (IPM) yang minimal invasif atau meminimalkan luka sayat seperti radiofrekuensi ablasi (RFA) dan memberikan laser pada bantalan sendi yang mengalami kerusakan.

"Ini kelanjutan program yang lebih advance dari pemberian obat-obatan dan rehabilitasi, meskipun semua itu sebetulnya suatu kesatuan yang memang harus dikerjakan pada pasien," tutur Omar.

Baca Juga: Pernah Komplikasi hingga Tersedak Darah, Model Ini Mengaku Tak Bisa Berhenti Oplas

Saraf terjepit atau Hernia Nukleus Pulposus (HNP) tak terjadi secara instan melainkan melalui proses perlahan yang umumnya diawali sakit pinggang akibat sobekan di ligamen atau bantalan tulang belakang, kemudian ada komponen bantalan yang keluar dari posisinya sehingga menjepit bantalan.

Selain itu, bisa juga karena proses degenerasi menyebabkan penebalan pada ligamen-ligamen di sekitar tulang belakang sehingga menjepit saraf yang ada di tulang belakang itu.

Nyeri saraf terjepit biasanya terasa di tungkai, paha, betis atau leher yang menjalar sampai ke tangan dan lengan. Nyeri yang dialami umumnya sangat hebat, terutama yang menjalar ke kaki dan obat penghilang rasa sakit tak lagi ampuh mengatasinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI