Duh, Studi Sebut Polusi Udara Berkaitan Dengan Risiko Skizofrenia

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 28 Agustus 2021 | 03:30 WIB
Duh, Studi Sebut Polusi Udara Berkaitan Dengan Risiko Skizofrenia
Ilustrasi: Udara yang keluar dari pabrik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dampak polusi udara nampaknya makin mengerikan bagi manusia. Bukan hanya menyerang pernapasan, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan bulan ini di British Journal of Psychiatry, para peneliti mengatakan bahwa peningkatan kecil dalam paparan polusi udara secara signifikan meningkatkan risiko orang memiliki penyakit mental yang parah dan membutuhkan perawatan.

“Bukti yang berkembang menunjukkan bahwa paparan polusi udara dapat berdampak buruk pada otak dan meningkatkan risiko gangguan kejiwaan seperti skizofrenia dan depresi,” tulis penulis penelitian.

Peneliti menambahkan bahwa udara yang buruk di daerah perumahan terkait dengan peningkatan penggunaan layanan kesehatan mental di antara orang-orang yang baru didiagnosis dengan gangguan psikotik dan mood.

Meski sulit untuk membuktikan kausalitas secara langsung dan membutuhkan ilmu eksperimental, para peneliti percaya penelitian mereka menambah bukti bahwa polusi udara, tidak baik untuk jiwa manusia.

Baca Juga: Brand Kosmetik Korea Selatan Ini Klaim Ciptakan Makeup yang Bisa Timbulkan Rasa Bahagia

Greenpeace melakukan aksi di depan Gedung Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Kamis (28/9).
Greenpeace melakukan aksi di depan Gedung Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Kamis (28/9).

Memang, penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa lebih dari 30.000 orang Amerika dapat terbunuh oleh polusi udara setiap tahun.

Para peneliti membuat kesimpulan terbaru setelah menganalisis data yang melibatkan 13.000 penduduk London dan menemukan bahwa bahkan sedikit peningkatan paparan nitrogen dioksida meningkatkan risiko perlu dirawat di rumah sakit sebesar 18 persen.

"Bahkan pada tingkat polusi udara yang rendah, Anda dapat mengamati efek yang sangat penting semacam ini," kata pemimpin penelitian Ioannis Bakolis dari King's College London kepada Guardian.

Meskipun kualitas udara London telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti mengatakan bahwa tidak ada tingkat polusi yang aman bagi tubuh manusia.

Jawaban tentang bagaimana masyarakat dapat memperbaiki masalah itu sederhana — jika lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

Baca Juga: Studi: Kurang Menikmati Waktu Luang Berakibat Fatal Bagi Kesehatan Mental

“[Intervensi] untuk mengurangi paparan polusi udara dapat meningkatkan prognosis kesehatan mental dan mengurangi biaya perawatan kesehatan,” tulis para peneliti, menambahkan “sedikit yang diketahui tentang peran potensial polusi udara dalam keparahan dan kekambuhan setelah timbulnya penyakit.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI