Skrining Kanker Paru untuk Perokok, Seberapa Penting?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 27 Agustus 2021 | 17:05 WIB
Skrining Kanker Paru untuk Perokok, Seberapa Penting?
Ilustrasi kanker paru. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker paru menjadi salah satu risiko penyakit yang rentan menyerang para perokok. Lalu, apakah skrining kanker paru penting?

Menurut dokter spesialis patologi anatomi RS Dharmais, dr. Evlina Suzanna, Sp.PA menuturkan, waktu skrining saat ini tak lagi didasarkan pada usia tetapi lamanya seseorang terpapar asap rokok dan polutan di sekitarnya.

Pemeriksaan yang bisa dijalani mulai dari foto toraks untuk mendeteksi tumor atau kanker pada paru dengan hasil 2 dimensi, PET Scan yakni menggunakan cairan glukosa yang mengandung zat radioaktif dan MRI untuk melihat penyebaran kanker.

Saat ini, seseorang juga bisa meminta dilakukannya CT scan dosis rendah untuk mendeteksi tumor atau kanker dengan hasil 3 dimensi mulai usia 20 atau 25 tahun.

Bagi perokok, dokter spesialis penyakit dalam subspesialisasi hematologi-onkologi medik di RSCM, Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid menyarankan CT scan tahunan, khususnya mereka yang merokok 20 bungkus per tahun dan telah berhenti merokok 15 tahun terakhir.

"15 tahun merokkok saja masih harus dilakukan CT scan dosis rendah, dilihat lamanya dia merokok," kata dia.

Baku emas dalam penetapan atau diagnosis kanker paru ditentukan ahli patologi anatomik melalui pemeriksaan sampel jaringan yang diambil melalui biopsi jarum atau dengan biopsi terbuka ke organ paru.

Ahli patologi akan menetapkan diagnosis kanker paru yaitu menetapkan jenis dan derajat keganasannya. Setelah diagnosis ditegakkan maka tim multidisiplin akan menetapkan stadium dan rencana penanganan ataupun pengobatan.

Ikhwan mengatakan semakin dini kanker ditemukan maka peluang harapan juga semakin tinggi. Sebanyak 57 persen pasien kanker paru stadium awal diketahui masih hidup dalam 5 tahun. Sementara itu, hanya 5,2 persen pasien stadium lanjut yang hidup dalam 5 tahun.

Baca Juga: Dokter Bagikan Cara Terbaik Melindungi Paru-Paru Perokok dari Kerusakan, Apa Itu?

Dari sisi gejala, kanker paru bisa ditandai dengan rasa tidak enak di dada, batuk, sesak, batuk darah. Bila tumor sudah menyebar ke dada maka bisa menimbulkan nyeri dada, susah menelan, suara serak, sesak, muka dan tangan bengkak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI