Studi: Ubah Pola Makan Bisa Atasi Disfungsi Ereksi pada Pria

Jum'at, 27 Agustus 2021 | 13:37 WIB
Studi: Ubah Pola Makan Bisa Atasi Disfungsi Ereksi pada Pria
Ilustrasi disfungsi ereksi (Pixabay/derneumann)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Disfungsi ereksi menjadi salah satu masalah kesehatan seksual pada pria yang bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga. Masalah seksual ini juga mungkin akan menurunkan kepercayaan diri seorang pria.

Banyak orang mengalami kekecewaan karena kesulitan erektif atau tidak bisa ereksi selama hubungan seks. Tapi, pria yang menderita disfungsi ereksi bisa mengatasi kondisinya dengan mengubah pola makan, tidak hanya mengonsumsi obat-obatan.

Sebenarnya ada pil dan viagra yang bisa menjadi solusi disfungsi ereksi. Tapi, penelitian sekarang menunjukkan bahwa makanan apapun yang dikonsumsi bisa berpengaruh pada disfungsi ereksi.

Ada beberapa orang yang tidak ingin merevitalisasi kehidupan seks mereka, karena dampak disfungsi ereksi pada kepercayaan diri, libido, dan hubungan asmara mereka.

Baca Juga: Ilmuwan Pesimis Asal Usul Virus Corona Bisa Terungkap, Mengapa?

Tapi ternyata, diet mediterania bisa membantu mengatasi impotensi. Diet mediterania ini fokus pada konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, dan minyak zaitun yang menyehatkan jantung.

Ilustrasi menu diet Mediterania, salad sayur. (Shutterstock)
Ilustrasi menu diet Mediterania, salad sayur. (Shutterstock)

Saat Anda menjalani diet mediterania, Anda harus mengatur jumlah asupan produk susu dan daging merah. Tapi sisi positifnya, diet mediterania ini bisa dijuluki sebagai diet tersehat di dunia oleh para ahli.

Diet mediterania telah dikaitkan dengan keterlambatan dalam mengembangkan demensia dan jantung yang lebih sehat. Pada orang dengan disfungsi ereksi, diet mediterania bisa menurunkan tingkat tekanan darah.

Para ilmuwan tahu bahwa pria dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi, dua kali lebih mungkin menderita impotensi daripada pria dengan tekanan darah normal. Sebab, tekanan darah tinggi bisa mempersempit pembuluh darah sehingga lebih sulit mengalami ereksi.

Di Yunani, para peneliti mempelajari 250 pria dengan hipertensi dan disfungsi ereksi. Penelitian ini melibatkan para peserta berusia rata-rata 56 tahun, karena risiko keduanya itu meningkat seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Studi: Penyakit Paru-Paru Terus Berkembang Usai Infeksi Virus Corona Covid-19

Setiap peserta diminta mengisi kuis dan diberi skor yang berkaitan dengan pola diet mereka, mirip dengan diet mediterania atau tidak. Selain itu, peneliti juga memperhitungkan tingkat kebugaran pria, kesehatan jantung dan kadar testosteron.

Saat berhubungan dengan kinerja seksual, para pria harus menjawab 5 pertanyaan yang skornya 0 hingga 25 poin. Jadi, semakin tinggi skornya, maka semakin baik kemampuan ereksi mereka.

Data yang diambil dari penelitian menunjukkan bahwa semakin dekat diet pria dengan diet mediterania, maka semakin baik pula kemampuan mereka untuk ereksi.

Pada pria yang mendapatkan skor pola diet di atas 29 dari 55 juga memiliki skor kinerja ereksi setidaknya 14 dari 25. Hasil tes menunjukkan kebiasaan makan mereka berarti bahwa arteri mereka cenderung tidak tersumbat dan darah mengalir lebih lancer.

"Dalam penelitian kami, pola diet mediterania berkaitan dengan kapasitas olahraga yang lebih baik, arteri, dan aliran darah yang lebih sehat, kadar testosteron yang lebih tinggi, dan kinerja ereksi yang lebih baik," kata Dr Athanasios Angelis dari University of Athens, Yunani dikutip dari Daily Star.

Meskipun mereka tidak memeriksa mekanismenya, tapi masuk akal bila pola diet mediterania ini meningkatkan kebugaran dan kinerja ereksi.

Karena, pola diet ini berperan meningkatkan fungsi pembuluh darah dan membatasi penurunan testosteron pada orang paruh baya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI