Cegah Long COVID-19, Ini 4 Saran dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 27 Agustus 2021 | 08:55 WIB
Cegah Long COVID-19, Ini 4 Saran dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Ilustrasi Long Covid-19 (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter menyebut pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 tetap bisa merasakan sejumlah gejala yang disebut sebagai long COVID-19. Bisakah dicegah?

Dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, membagikan beberapa tips agar tidak terjadi long COVID-19 usai dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Dokter Rudy mengatakan, long COVID-19 adalah kondisi saat seseorang masih merasakan gejala meski sudah dinyatakan sudah dinyatakan sudah negatif COVID-19, di antaranya gangguan pernapasan dan gangguan penciuman atau anosmia.

"Masalah pernapasan misalnya masih sesak, merasa capek saat jalan jauh atau naik tangga, itu masih mungkin. Gangguan penciuman, misalnya anosmia berhari-hari atau berminggu-minggu, bahkan ada laporan sampai 6 bulan," kata dr. Rudy.

Baca Juga: Kabar Baik! Antibodi Buatan, Kurangi Risiko Kematian Covid-19

INFOGRAFIS: Bolehkah Vaksinasi Jika Mengalami Long Covid-19 Meski Sudah Sembuh?
INFOGRAFIS: Bolehkah Vaksinasi Jika Mengalami Long Covid-19 Meski Sudah Sembuh?

1. Olahraga Optimal

Menurutnya penanganan long COVID-19 tidak sama bagi setiap individu dan gejalanya.

Namun secara umum, dr. Rudy mengatakan bahwa individu harus memastikan bahwa dirinya telah menjalani aktivitas yang sehat.

"Artinya, olahraganya harus optimal. Kemudian makanan juga sehat dengan membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak, serta memperhatikan porsi makan," kata dr Rudy.

2. Atur porsi makan

Baca Juga: Gerindra: Agak Repot Bicara Teknis Elektoral 2024 saat Rakyat Menderita karena Pandemi

Untuk mencegah long covid-19, porsi makan yang dianjurkan adalah setengah porsi sayur dan buah, seperempat porsi karbohidrat, dan seperempat porsi protein dan lemak.

"Tentu akan lebih baik jika lemaknya adalah lemak tidak jenuh," imbuhnya.

3. Latihan pernapasan

Kemudian, dr. Rudy juga menganjurkan beberapa latihan yang dapat dikerjakan untuk mengatasi long COVID-19.

Bagi yang mengalami gejala masalah pernapasan, latihan yang bisa dilakukan adalah dengan latihan pernapasan secara terstruktur. Hal ini, kata dr. Rudy, dapat mengurangi gejala hingga 50 persen.

"Di YouTube udah cukup banyak bagaimana terkait latihan pernapasan terstruktur pasca COVID-19," tambahnya.

4. Waktu pemulihan pasca COVID-19

Sementara itu, untuk proses pemulihan COVID-19, dr. Rudy mengatakan hal itu tergantung pada kondisi masing-masing individu dan komorbid yang menyertainya.

Jika saat tekena COVID-19 seseorang mengalami gejala ringan dan tidak ada komorbid, maka setelah dua minggu dia dianggap sembuh meski PCR masih menunjukkan hasil positif. Hasil PCR positif tersebut, kata dr. Rudy, hanya menunjukkan bangkai-bangkai virus yang masih tersisa.

"Jika gejalanya berat dengan berbagai komorbid, tentu lebih lama. Ada yang infeksinya terus berlangsung hingga dua bulan. Bahkan setelah infeksi selesai akan timbul long COVID-19," tambahnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI