Suara.com - Lantaran sama-sama menyerang saluran napas atau paru, banyak orang tidak bisa membedakan gejala Covid-19 dan gejala kanker paru.
Padahal dari penyebab keduanya dipicu hal berbeda, yakni Covid-19 disebabkan infeksi virus corona SARS CoV 2 dan kanker paru disebabkan kerusakan gen.
Meski begitu kedua penyakit tersebut sama berbahayanya, dan harus segera mendapatkan penanganan dokter. Konsultan Onkologi Medik RSCM, Dr. dr. Ikhwan Rinaldi mengingatkan pasien kanker paru berisiko terinfeksi Covid-19, bahkan berpotensi alami perburukan.
Itulah kenapa menurut dia, pasien kanker paru untuk tidak menunda pengobatan meski di masa pandemi Covid-19 sekalipun. Ini karena apabila kanker paru tidak segera ditangani bisa mempercepat penyebaran sel kanker ke berbagai organ.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Masyarakat Harus Berevolusi
“Beberapa penelitian menunjukkan, pasien dengan kanker paru dan mereka yang memiliki penyakit ganas terkait hematologi tampaknya memiliki risiko kematian tertinggi akibat infeksi SARS CoV 2," ujar Dr. Ikhwan dalam acara diskusi Takeda Indonesia dan Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), Kamis (26/8/2021).
Berikut ini perbedaan gejala kanker paru dan Covid-19, yang perlu diperhatikan dan diwaspadai:
Gejala kanker paru
- Nyeri dada
- Batuk berkepanjangan
- Gangguan pernapasan
- Kelelahan
- Darah pada dahak
- Penurunan berat badan dan nafsu makan.
- Pusing atau nyeri pada pasien kanker
- Paru dengan penyebaran ke tulang atau otak.
Gejala Covid-19
- Demam
- Batuk
- Gangguan pernapasan
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Kehilangan indera perasa dan penciuman
- Pusing
- Radang
- Pilek
- Mual dan muntah
- Diare
Berdasarkan rincian gejala di atas, terdapat beberapa gejala yang sama antara kanker paru dan Covid-19. Penelitian menunjukkan bahwa saat terserang Covid-19 pasien kanker paru cenderung menunjukkan gejala gangguan pernapasan yang lebih cepat dibandingkan dengan pasien tanpa kanker paru.
Baca Juga: Kabar Baik! Antibodi Buatan, Kurangi Risiko Kematian Covid-19
Hal ini dapat disebabkan karena pasien kanker paru memiliki fungsi paru yang sudah terganggu pada awal infeksi dibandingkan dengan pasien tanpa kanker paru. Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai gejala spesifik yang dapat membedakan kanker paru dan Covid-19.