Terkontaminasi, 1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna Terancam Tak Bisa Digunakan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 27 Agustus 2021 | 06:05 WIB
Terkontaminasi, 1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna Terancam Tak Bisa Digunakan
Moderna Inc. [Modernatx]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan pembuat vaksin COVID-19 Moderna menahan 1,63 dosis vaksin COVID-19 buatannya, setelah ada dugaan kontaminasi.

Vaksin yang dibuat di Spanyol tersebut diduga mengalami kontaminasi materi partikulat pada botol yang diduga melibatkan jalur produksi.

Meskipun Moderna mengatakan tidak ada masalah dalam hal keamanan atau kemanjurannya, penangguhan tersebut menjadi kemunduran baru bagi mereka, karena mengganggu pasokan ke berbagai negara, termasuk Korea Selatan.

Penangguhan tersebut telah mendorong beberapa perusahaan Jepang untuk membatalkan vaksinasi pekerja yang direncanakan pada Kamis, karena sebagian besar dosis yang dipermasalahkan telah dipasok ke tempat vaksinasi massal dan tempat kerja di Jepang.

Baca Juga: Dokter Tegaskan Vaksin Moderna Bukan Khusus untuk Pasien Penyakit Autoimun

"Moderna mengonfirmasi telah diberitahu tentang kasus partikel yang terlihat dalam botol produk obat dari vaksin COVID-19-nya," kata Moderna dalam sebuah pernyataan.

"Perusahaan sedang menyelidiki laporan dan tetap berkomitmen untuk bekerja secepatnya dengan mitranya, Takeda (Pharmaceutical), dan regulator untuk mengatasi hal ini," kata Moderna.

Kontaminasi bisa jadi disebabkan oleh masalah manufaktur pada salah satu jalur produksi di kontraktor manufaktur di Spanyol.

Belum jelas apakah masalah tersebut berdampak pada pasokan ke negara lain.

Rovi Spanyol, yang membotolkan atau "mengisi dan menyelesaikan" vaksin Moderna untuk pasar selain Amerika Serikat, belum dapat dimintai komentarnya.

Baca Juga: Link Pendaftaran Suntik Vaksin Covid-19 Moderna Dosis Pertama di Surabaya

Takeda mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan darurat setelah partikulat ditemukan di banyak botol vaksin di tempat vaksinasi di Jepang.

Kementerian Kesehatan Jepang telah memutuskan untuk menarik beberapa dosis sebagai tindakan pencegahan setelah berkonsultasi dengan Takeda.

Namun mereka mengatakan akan berusaha untuk meminimalkan dampak penarikan pada program vaksinasi.

Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan tidak ada kasus yang dilaporkan tentang masalah kesehatan terkait suntikan yang terkontaminasi.

Antara 6 Agustus dan 20 Agustus, vaksin dari lot tersebut digunakan di pusat vaksinasi publik massal di Osaka, menurut kementerian pertahanan.

Kementerian tidak mengatakan berapa banyak orang yang terkena dampak.

Japan Airlines mengatakan telah membatalkan beberapa vaksinasi COVID-19 untuk karyawannya pada Kamis setelah menerima vaksin Moderna yang terkontaminasi.

Operator Jepang lainnya, ANA, juga menunda vaksinasi pada Kamis menurut kantor berita Kyodo.

Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan pada Rabu bahwa sekitar 60 persen masyarakat akan divaksinasi penuh pada akhir September.

Jepang memiliki cukup vaksin untuk memberikan dosis penguat jika keputusan seperti itu diambil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI