Satgas Covid-19: Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Masyarakat Harus Berevolusi

Kamis, 26 Agustus 2021 | 20:27 WIB
Satgas Covid-19: Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Masyarakat Harus Berevolusi
Ilustrasi virus corona (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jubir Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk hidup berevolusi mengimbangi evolusi virus corona yang masih terus terjadi.

Hal ini perlu dilakukan agar manusia bisa hidup berdampingan dengan virus corona, lantaran banyak peneliti menduga virus corona sulit bisa hilang seutuhnya dari muka bumi.

"Kita juga harus berevolusi, yang artinya kita harus melanjutkan tindakan seperti memakai masker dan menjaga jarak," ujar Prof. Wiku saat konferensi pers, Kamis (26/8/2021).

Tidak hanya itu, kata Prof. Wiku, pemerintah juga akan berevolusi mempercepat vaksinasi Covid-19 sebanyak dan secepat mungkin, sehingga bisa bantu mencegah mutasi virus corona, dan memicu lonjakan kasus.

Baca Juga: Dokter Tegaskan Vaksin Moderna Bukan Khusus untuk Pasien Penyakit Autoimun

"Selama Covid-19 terus beredar dan bermutasi secara global, kita akan melihat lonjakan infeksi secara berkala," tuturnya.

Prof. Wiku menambahkan, apabila mutasi virus corona berhasil dicegah dengan vaksinasi, maka lonjakan kasus Covid-19 bisa dikendalikan, yang pada akhirnya bisa menurunkan risiko kematian Covid-19 Indonesia yang masih sangat tinggi.

"Tetapi jika virus ini berperilaku serupa seperti virus lainnya, lonjakan ini akan mengecil sering waktu karena sebagian besar populasi akan memiliki kekebalan, baik dengan vaksinasi atau terinfeksi sebelumnya," pungkas Prof. Wiku.

Sementara itu per Kamis, 26 Agustus 2021, kasus Covid-19 harian Indonesia bertambah 16.000 kasus baru, 889 orang baru saja meningga dunia, dan kesembuhan baru bertambah 30.000 orang.

Baca Juga: Tertinggi di Indonesia, Kasus COVID-19 di Jawa Barat Bertambah 5.058

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI