Studi: Usia Ibu dan Jenis Kelamin Tingkatkan Risiko Kematian Mendadak pada Bayi

Kamis, 26 Agustus 2021 | 19:17 WIB
Studi: Usia Ibu dan Jenis Kelamin Tingkatkan Risiko Kematian Mendadak pada Bayi
Ilustrasi bayi, bayi baru lahir (Unsplash/Isaac Quesada)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kematian mendadak pada bayi baru lahir juga biasa disebut sudden infant death syndrome. Kematian mendadak pada bayi baru lahir dan sehat ini biasanya terjadi secara tidak terduga dan tanpa gejala.

Data terbaru dari Inggris menemukan ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko kematian mendadak pada bayi. Menurut Kantor Statistik Nasional Inggris, bayi berjenis kelamin laki-laki dan bertubuh kurus berisiko tinggi alami sudden infant death syndrome.

Selama periode postneonatal (antara bulan pertama setelah kelahiran dan akhir tahun pertama kehidupan) juga merupakan waktu yang berisiko. Data terbaru itu juga menemukan kematian mendadak pada bayi baru lahir juga dipengaruhi oleh faktor usia ibu yang masih di bawah usia 20 tahun.

Sebenarnya, penyebab bayi laki-laki lebih berisiko mengalami sudden infant death syndrome belum jelas. Tapi dilansir dari The Sun, lebih banyak bayi laki-laki yang mengalami kematian mendadak tanpa penyebab jelas.

Baca Juga: Gejala Virus Corona Covid-19 Mirip DBD dan Malaria, Ini Cara Membedakannya!

Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) menemukan kebanyakan kasus kematian medadak pada bayi sehat atau sudden infant death syndrome terjadi selama 6 bulan pertama kehidupan mereka. Kondisi ini biasanya disebut 'cot death' atau SIDS.

Ilustrasi bayi, bayi baru lahir. (Unsplash/@irinamurza)
Ilustrasi bayi, bayi baru lahir. (Unsplash/@irinamurza)

SIDS biasanya terjadi ketika bayi tertidur, tetapi juga bisa terjadi ketika mereka sedang terbangun. Para ahli pun berpikir bahwa SIDS bisa terjadi pada tahap tertentu selama perkembangan bayi.

Karena itu, bayi yang rentan terhadap stres tertentu bisa lebih berisiko mengalami SIDS. Bahkan, lahir prematur, berat badan bayi lahir rendah, paparan tembakau, penyakit ringan dan gangguan pernapasan pun bisa meningkatkan risikonya.

Selain itu, bayi yang tidur bersama satu kasur dengan orangtuanya juga sangat berisiko mengalami kematian mendadak atau SIDS. Karena itu, para ahli menyarankan orangtua menyediakan tempat tidur sendiri untuk bayinya.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kematian mendadak pada bayi atau SIDS.

Baca Juga: CEO Pfizer Prediksi Akan Muncul Virus Corona Varian Baru yang Kebal Vaksin

  1. Posisikan tubuh bayi Anda tidur telentang dengan kaki menyentuh ujung ranjang
  2.  Jaga kepala bayi Anda tidak tertutup dengan selimut yang lebih tinggi dari bahu
  3. Biarkan bayi tidur sendiri di ranjang pribadinya selama 6 bulan pertama
  4. Gunakan kasur yang keras, rata dan tahan air untuk bayi Anda
  5. Jangan merokok selama kehamilan dan jangan biarkan orang di sekitar merokok dalam ruangan
  6. Jangan tidur di tempat tidur, sofa atau kursi khusus bayi Anda
  7. Jangan berbagi tempat tidur dengan bayi, terlebih bila pasangan Anda perokok
  8. Jangan biarkan bayi Anda merasa terlalu panas atau terlalu dingin, sehingga pastikan suhu kamar 16 hingga 20 derajat celcius

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI