Permintaan Jarum Suntik Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 26 Agustus 2021 | 19:05 WIB
Permintaan Jarum Suntik Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Ilustrasi jarum suntik. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat kebutuhan akan alat kesehatan, termasuk alat suntik meningkat.

Sebelum adanya pandemi Covid-19, data WHO mengatakan kurang lebih 16 miliar suntikan diberikan setiap tahun, dimana 5 persen – 10 persen digunakan untuk vaksinasi dan imunisasi.

Sementara dengan adanya pandemi ini, dunia membutuhkan antara 8 - 10 miliar jarum suntik, hanya untuk vaksin Covid-19 saja.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PT Oneject Indonesia (Oneject) selaku sister company PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA), produsen alat suntik Auto Disable Syringe (ADS) dan Safety Needle terbesar di Asia, mengekspor alat suntik sekali pakai atau ADS, memenuhi kebutuhan UNICEF (United Nations Children's Fund), dan juga ke Ukraina.

Baca Juga: Anak Yatim Piatu Korban COVID-19 Perlu Dapat Bantuan, Ini Saran KPAI

( Luhut Binsar Pandjaitan - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Ivestasi, Jahja Tear Tjahjana - Direktur Utama PT. Oneject Indonesia,  Budi Gunadi Sadikin - Menteri Kesehatan, Heru Firdausi Syarif - Direktur Utama PT. Itama Ranoraya, Tbk)
( Luhut Binsar Pandjaitan - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Ivestasi, Jahja Tear Tjahjana - Direktur Utama PT. Oneject Indonesia, Budi Gunadi Sadikin - Menteri Kesehatan, Heru Firdausi Syarif - Direktur Utama PT. Itama Ranoraya, Tbk)

Adapun jumlah yang dikirimkan mencapai 200 kontainer atau 150 juta pieces alat suntik ADS. Dalam keterangannya, Direktur Utama PT Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana menjelaskan, ekspor kali ini untuk memenuhi permintaan UNICEF sebanyak 120 juta pieces.

Sementara untuk memenuhi permintaan Kementerian Kesehatan Ukraina, perusahaan mengekspor 30 juta ADS, sehingga total ekspor mencapai 150 juta ADS atau 200 kontainer dengan total nilai penjualan senilai US$10,5 juta.

“Sejak 2008, perusahaan melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Italia, Jerman, Nepal, Kuba, Pakistan, Algeria, Kenya, Tanzania, Sri Lanka dan juga ke lembaga internasional lainnya. Dengan target kapasitas produksi ADS dan safety needle mencapai 1,2 miliar per tahun, 50 persen untuk mengisi kebutuhan dalam negeri, dan sisanya diekspor,” papar Jahja.

Jahja menekankan pembelian oleh UNICEF ini merupakan momentum penting bagi, dimana produk jarum suntik Indonesia memperoleh kepercayaan untuk menjadi bagian program vaksinasi UNICEF dan negara global.

Sampai 2022, perusahaan telah berkomitmen memenuhi kontrak kerjasama dengan UNICEF untuk pengadaan 850 juta jarum suntik ADS dan safety needle, di mana 300 juta akan dikirim tahun ini.

Baca Juga: Dibantu Pengusaha, Kemenkes Akan Bangun 50 Unit Generator Oksigen di Daerah

Menurut Jahja pemberian vaksinasi menjadi upaya untuk mengurangi penularan, menurunkan angka kematian dan tercapainya herd immunity, yang dilakukan oleh seluruh negara, sehingga kebutuhan atau permintaan alat suntik mengalami kenaikan yang ekstrem.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI