BKKBN: Butuh Kolaborasi Untuk Bisa Atasi Masalah Stunting di Indonesia

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 26 Agustus 2021 | 16:10 WIB
BKKBN: Butuh Kolaborasi Untuk Bisa Atasi Masalah Stunting di Indonesia
Stunting hambat tinggi badan anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah gizi buruk hingga stunting masih jadi tantangan bagi sektor kesehatan di Indonesia. Menurut, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Dwi Listyawardani meskipun pemerintah telah memiliki banyak program khusus terkait hal tersebut, msih banyak keterbatasan agar intervensi tersebut untuk bisa dilakukan secara maksimal, salah satunya terkait pendanaan.

"Kami sama-sama memahami masalah stunting ini tidak bisa diselesaikan oleh Pemerintah saja. Kami terbuka untuk bermitra dengan berbagai pihak, seperti Danone Indonesia yang sudah melakukan bantuan dan intervensi," ujar Dwi dalam keterangannya, Kamis, (26/8/2021). 

Oleh sebab itu, ia mengajak pihak swasta untuk bisa berkolaborasi menghadapi tantangan tersebut.  Untuk menggenjot kolaborasi itu, kata Dwi, pemerintah memiliki salah satunya program 1.000 mitra untuk 1.000 hari pertama kehidupan.

Ilustrasi stunting
Ilustrasi stunting

Selain itu, ada pula inisiatif terbaru yang diluncurkan yaitu Dapur Sehat (Dashat): Atasi Stunting di Kampung Keluarga Berkualitas.

Baca Juga: Bermanfaat untuk Kesehatan, Begini Cara Memilih Susu Almond yang Tepat

"Kami mengarahkan masyarakat gotong-royong menyediakan nutrisi bagi mereka yang membutuhkan. Kepedulian mulai level kecil hingga tingkat desa, RT/RW," tambahnya.

Dalam sejumlah program tersebut Dwi menegaskan, para mitra bisa langsung berpartisipasi di lapangan. Sehingga pelaksanaannya lebih tepat sasaran dan terpantau dengan baik.

"Kita akan terbuka, melihat kasus (Stunting) ini bersama-sama dengan mengajak seluruh mitra. Dan Alhamdulilah dukungan luar biasa dari perusahaan untuk selesaikan stunting ini secara bersama-sama," ungkapnya.

Sementara itu, Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengungkapkan bahwa kolabirasi penting dilakukan, agar lebih terarah dan tepat sasaran dalam upaya mendorong peningkatan nutrisi bagi generasi masa depan.

"Karena apa pun yang dilakukan harus sejalan objektif dengan tujuan Pemerintah. Supaya benar-benar bukan kolaborasi jalan sendiri, tapi kemudian tidak ada dampak positifnya bagi masyarakat," tambahnya.

Dia mengungkapkan, kolaborasi yang dilakukan juga harus sejalan dengan kebutuhan peningkatan nutrisi di masing-masing daerah. Hal ini pula dibutuhkan peran pemerintah khususnya di daerah.

"Kebutuhan kolaborasi antar wilayah berbeda, itu harus kita mapping. Kalau pun ada kerja sama dan kolaborasi itu menyasar sesuai kepentingan lokalnya," tambahnya.

Lebih lanjut Vera membeberkan, saat ini ada gerakan yang sedang dilakukan Danone Indonesia untuk meningkatkan nutrisi untuk wujudkan generasi maju melalui gerakan sosial 'Ayo Tunjuk Tangan' untuk mendukung Anak Indonesia dalam pemenuhan nutrisi dan pendidikan.

Kolaborasi pelaku usaha melalui gerakan sederhana itu, diharapkan bisa efektif meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan nutrisi yang baik bagi anak.

"Itu mungkin hal sederhana tapi bisa menjangkau masyarakat banyak. Karena itu kita sedang lakukan gerakan untuk mengajak masyarakat luas untuk tunjuk tangan menjadi supporter agar anak Indonesia menjadi maju," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI