Suka Minum Alkohol Sejak Muda? Waspada Masalah Jantung

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana
Suka Minum Alkohol Sejak Muda? Waspada Masalah Jantung

Orang yang minum sejak berusia muda berisiko mengalami masalah kesehatan jantung.

Suara.com - Sering minum minuman keras atau alkohol saat muda bisa berefek pada kesehatan jantung di masa tua. Hal ini dinyatakan dalam penelitian dari Inggris. 

Melansir dari Medicinenet, Arteri orang secara alami menjadi kurang elastis seiring bertambahnya usia. Namun  faktor-faktor tertentu termasuk alkohol dan penggunaan tembakau dapat mempercepat prosesnya.  

Kurangnya elastisitas arteri dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke di kemudian hari.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 1.600 orang di Inggris. Penggunaan alkohol, merokok, dan arteri mereka dinilai pada usia 17 hingga 24 tahun.

Baca Juga: Indonesia Berhasil Operasi Jantung dengan Robot untuk Pertama Kalinya, Pasien Sembuh Lebih Cepat

"Ada beberapa bukti peningkatan bertahap dengan penggunaan yang lebih berat, yang berarti bahwa semakin banyak Anda minum, semakin besar peningkatan kekakuan arteri," kata peneliti Hugo Walford, seorang mahasiswa kedokteran di University College London.

Ilustrasi wanita minum alkohol (Pixabay/Concord90)
Ilustrasi wanita minum alkohol (Pixabay/Concord90)


Secara keseluruhan, kekakuan arteri meningkat rata-rata 10,3 persen antara usia 17 hingga 24, dengan peningkatan yang sedikit lebih besar pada wanita dibandingkan pria.

Kekakuan arteri meningkat dengan setiap kenaikan poin dalam skor alkohol rata-rata. Temuan ini telah dipresentasikan pada pertemuan online European Society of Cardiology.

Tidak ada peningkatan kekakuan arteri yang ditemukan di antara perokok sedang. Sementara perokok berat mengalami peningkatan kekakuan arteri yang lebih besar daripada yang tidak pernah merokok.

"Hasil ini menunjukkan bahwa perilaku minum alkohol dapat menempatkan orang muda pada lintasan perjalanan hidup yang dimulai dengan pengerasan arteri dini, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke," kata Walford.

Baca Juga: Daging Nabati: Kunci Jantung Sehat dan Berat Badan Ideal? Ini Faktanya

Penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan biasanya dianggap pendahuluan sampai diterbitkan dalam jurnal peer-review.