Dia menjelaskan, partikel yang dihirup lewat paru-paru hingga masuk ke aliran darah, akan berkomunikasi langsung ke otak melalui saluran hidung.
“Partikel ini memang menyebabkan peradangan, sehingga ini bisa memicu sel-sel kekebalan otak yang merespons stres,” ungkap Sarah.
“Dengan begitu, Anda memiliki toksisitas langsung dari partikel ini ke neuron di sistem saraf Anda,” lanjutnya.
Hasilnya, lanjut Sarah, efek neurotoksik ini dapat mengubah struktur otak, sehingga ini bisa menyebabkan masalah neurologis terutama pada anak-anak.