Suara.com - Penyanyi legendaris Elly Kasim meninggal dunia pada Rabu (25/8/2021) di usia 76 tahun. Bukan Covid-19, penyakit lambung kronis disebut jadi penyebab Elly pergi untuk selamanya.
"Ada masalah pencernaan yang katanya sudah kronis. Sampai akhirnya mengakibatkan komplikasi ke organ lainnya," terang Arfi Bambani, keponakan Elly, Rabu (25/8/2021).
Penyakit lambung kronis sendiri memang berbahaya dan bisa berefek pada organ lain di sekitarnya. Melansir dari Helathline, penyakit lambung kronis yang paling umum adalah gastritis kronis.
Gastritis kronis terjadi ketika lapisan perut Anda meradang. Bakteri, terlalu banyak mengonsumsi alkohol, obat-obatan tertentu, stres kronis atau masalah sistem kekebalan lainnya dapat menyebabkan peradangan.
Baca Juga: Berduka, Gubernur DKI Jakarta dan Sumbar Melayat ke Rumah Elly Kasim
Ketika peradangan terjadi, lapisan perut Anda berubah dan kehilangan beberapa sel pelindungnya. Ini juga dapat menyebabkan rasa cepat kenyang.
Karena gastritis kronis terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka secara bertahap memudar di lapisan perut Anda. Kondisi ini dapat menyebabkan metaplasia atau displasia.
Displasia adalah perubahan prakanker dalam sel Anda yang dapat menyebabkan kanker jika tidak diobati.
Gastritis kronis biasanya membaik dengan pengobatan, tetapi mungkin perlu pemantauan berkelanjutan. Ada beberapa jenis gastritis kronis, amtra lain:
1. Tipe A
Baca Juga: Profil Elly Kasim, Legenda Penyanyi Minang Meninggal, Sempat Urus Penikahan Lesti Kejora
Kondisi ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menghancurkan sel-sel lambung. Tipe ini meningkatkan risiko kekurangan vitamin, anemia, dan kanker.
2. Tipe B
Tipe B adalah tipe yang paling umum, disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori dan dapat menyebabkan tukak lambung, tukak usus, dan kanker.
3. Tipe C
Tipe C disebabkan oleh iritasi kimia seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), alkohol, atau empedu. Kondisi ini juga bisa menyebabkan erosi lapisan perut dan pendarahan.
Jenis gastritis lainnya termasuk gastritis hipertrofik yang dapat dikaitkan dengan kekurangan protein. Ada juga gastritis eosinofilik yang dapat terjadi bersamaan dengan kondisi alergi lainnya seperti asma atau eksim.
Gastritis kronis tidak selalu menimbulkan gejala. Tetapi orang yang memiliki gejala sering mengalam sakit perut bagian atas, gangguan pencernaan, kembung, mual, muntah, bersendawa, kehilangan selera makan, dan
penurunan berat badan.