Suara.com - Indonesia telah menerima vaksin covid-19, vaksin Pfizer pada Kamis (19/8/2021) sebanyak 1.560.780 juta dosis dan akan terus bertambah secara bertahap. Sebenarnya vaksin Pfizer untuk siapa?
Apakah masyarakat umum boleh mendapatkan? Atau ada ketegori tertentu seperti vaksin covid-19 untuk lansia? Simak penjelasan vaksin Pfizer untuk siapa dalam ulasan berikut.
Vaksin Pfizer ini telah digunakan oleh banyak negara, termasuk Amerika Serikat, yang dipercaya efektif untuk mengurangi penyebaran dari Covid-19. Vaksin Pfizer adalah jenis vaksin yang menggunakan metode mRNA.
Baca Juga: Kangen Ngemall? Ini Cara Menggunakan Aplikasi PeduliLindungi untuk Sertifikat Vaksin
Jenis vaksin covid-19 yang satu ini berfungsi untuk memberikan tubuh informasi genetik untuk menghasilkan protein virus atau bakteri, termasuk juga lonjakan protein yang terdapat pada permukaan SARS-CoV-2. Protein ini kemudian akan memicu respons imun dan produksi antibodi spesifik, sehingga tubuh siap untuk melawan infeksi dari penyebab penyakit tersebut.
Vaksin Pfizer untuk Siapa?
Lantas, vaksin Pfizer untuk siapa? Vaksin Pfizer yang memiliki nama BNT162b2 adalah vaksin tipe mRNA produksi Pfizer, Inc. dan BioNTech. Vaksin Pfizer ini direkomendasikan untuk orang yang berusia 12 tahun ke atas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berdasarkan data dari produsen, vaksin Pfizer atau BNT162b2 terbukti hingga 95 persen efektif terhadap Covid-19 dalam uji klinis skala besar.
Baca Juga: Lagi-lagi Antre Vaksin COVID 19 Membludak di Palembang, Netizen: Demi Sertifikat Vaksin?
Seperti halnya vaksin dan juga obat-obatan lain, vaksin Pfizer juga memiliki efek samping. Namun, efek samping ini tergolong cukup ringan dan tidak menyebabkan penyakit.
Uji klinis menunjukkan gejala reaktogenisitas atau efek samping Vaksin Pfizer yang terjadi dalam tujuh hari setelah divaksinasi adalah umum dan sebagian besar ringan. Pada sebagian kecil orang, efek samping ini dapat mempengaruhi aktivitasnya sehari-hari.
Efek samping vaksin Pfizer di area suntikan meliputi rasa sakit, kemerahan, pembengkakan. Sedangkan efek samping vaksin Pfizer pada tubuh meliputi kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, panas dingin, demam, dan mual.
Mengutip laman CDC, efek samping vaksin Pfizer seperti demam, kedinginan, kelelahan, dan sakit kepala lebih sering terjadi setelah penyuntikan dosis kedua. Efek samping ini pada umumnya akan hilang setelah beberapa hari. Setiap orang disarankan untuk istirahat yang cukup, minum banyak air putih, dan konsumsi parasetamol jika demam untuk mengatasi efek samping vaksin Covid-19.
Syarat Penerima Vaksin Pfizer untuk DKI Jakarta
Jadi sudah jelas, bahwa Vaksin Pfizer ini adalah untuk masyarakat yang berusia di atas 12 tahun. Vaksin yang diproduksi oleh Pfizer and BioTech ini akan diberikan melalui injeksi sebanyak dua kali dalam rentang waktu tiga pekan.
Seperti dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, adapun syarat penerima vaksin Pfizer untuk wilayah DKI Jakarta harus memenuhi beberapa hal berikut ini.
- Berusia 18 tahun ke atas.
- Penggunaan pada usia 12 sampai 17 tahun masih menunggu rekomendasi tertulis ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization).
- Bisa diberikan kepada warga penderita autoimun.
- Belum pernah mendapatkan dosis 1 vaksin Covid-19
- WNI yang memiliki KTP atau berdomisili wilayah Jakarta
- Bila memiliki komorbid, membawa surat rekomendasi dokter spesialis yang merawat
- Tidak berlaku booster atau dosis ketiga
- Saat vaksinasi menunjukkan KTP
Lokasi yang melayani penyuntikan vaksin pfizer, di antaranya:
- BPSDM Kementerian Kesehatan Hang Jebat
- Gedung Judo Kelapa Gading
- Puskesmas Cilandak
- Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus
Demikianlah penjelasan mengenai vaksin Pfizer untuk siapa. Semoga menjelasan ini mencerahkan anda dan tidak salah pilih vaksin covid-19.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama