Ini yang Jadi Pertimbangan Dokter Saat Merawat Pasien Covid-19

Selasa, 24 Agustus 2021 | 20:04 WIB
Ini yang Jadi Pertimbangan Dokter Saat Merawat Pasien Covid-19
ILUSTRASI: Merawat pasien Covid-19. [Timesindonesia.co.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona penyebab sakit Covid-19 merupakan jenis virus baru yang masih membutuhkan banyak penelitian untuk mendapatkan penangkal dan obatnya. 

Pun bagi dokter, mengobati pasien Covid-19 menjadi tantangan nyata yang kerap membutuhkan pertimbangan matang, terlebih bagi pasien yang memiliki komorbid.

Bagi dokter dan tenaga kesehatan lain, menangani pasien Covid-19 bukan melulu tentang menyembuhkan pasien dari infeksi virus corona tetapi juga mempertimbangkan berbagai tindakan medis, terutama risiko kesehatan jangka panjang.

"Dalam pengobatan bukan hanya berusaha untuk mengobati pasien dari Covid-19, tapi juga seminimal mungkin menurunkan risiko akibat Covid-19."

"Ini juga kita berpikir, kalau pasien sembuh bagaimana supaya tidak terlalu terjadi kerusakan," kata dokter spesialis paru dr. Qamariah Laila dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Senin (23/8/2021) kemarin.

Sebagai salah satu organ yang berisiko mengalami kerusakan akibat infeksi Covid-19, organ paru memerlukan penanganan khusus apalagi kerusakannya bisa bertahan hingga beberapa bulan paska dinyatakan negatif Covid-19.

Itulah mengapa banyak penyintas Covid-19 yang masih mengalami keluhan seperti mudah lelah hingga sesak nafas, karena paru telah mengalami kerusakan.

Dokter Qamariah menjelaskan, kerusakan paru pada penyintas Covid-19 bisa terjadi akibat perlawan hebat antara antibodi dengan virus corona.

Oleh sebab itu, dokter perlu mempertimbangkan penanganan medis yang diberikan agar kerusakan organ tidak makin berkepanjangan. 

Baca Juga: Video Mikroskopis Buktikan Keganasan Virus Corona Gerogoti Sel Otak Kelelawar

"Pada orang yang memang mengalami kerusakan lebih luas, atau bahkan permanen, tentu akan terjadi ketidaknyamanan dalam bernapas."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI